Content WritingCopywritingKarir

Ghost Writer – “Hantu” jadi Penulis?

Kalau kamu sudah lama di dunia kepenulisan seperti content writing, pastinya sudah tidak asing dengan istilah ghost writer.

Ghost writer sendiri merupakan jasa yang cukup umum dalam dunia freelancing.

Loh, jadi hantu yang menulis begitu kah? Ohh tentu bukan. Berikut penjelasan tentang ghost writer?

Apa itu Ghost Writer?

Ghost writer adalah penulis yang karyanya dipublikasikan atas nama orang lain. Misalnya, aku menulis di media A, lalu nama saya tidak dicantumkan, justru nama orang lain atau institusi. Hal tersebut dinamakan ghostwriting.

Kalau tulisanmu di author box-nya menggunakan namamu sebagai penulis, maka itu berarti kamu bukan sedang menjalani pekerjaan sebagai ghost writer.

Tugas Ghost Writer

Tugas ghost writer sama saja dengan tugas content writer atau penulis lainnya, yaitu menulis sesuai dengan brief. Perbedaannya hanya terletak di pencantuman nama saja. Namun, ghost writer tidak hanya terbatas di non fiksi saja loh. Bahkan karya fiksi juga ada yang merupakan hasil bantuan dari ghost writer.

Contoh tugas ghost writer adalah menulis:

  • Majalah
  • Novel
  • Blog post
  • Newsletter
  • Press release

Skill yang harus Dikuasai oleh Ghost Writer

Hal ini ada banyak, karena ghost writer tidak hanya menulis karya non fiksi, tetapi juga bisa karya fiksi. Contoh skill yang harus dikuasai oleh ghost writer:

  • Menulis secara runtut
  • Mengorganisir plot cerita
  • Riset ide konten
  • Tata bahasa
  • Penyuntingan
  • Komunikasi efektif

Kelebihan Ghost Writer

Kelebihan dari ghost writer adalah tidak ada jejak digital yang mengarah ke dirimu. Hanya kamu dan klien saja yang tahu karya buatanmu.

Jadi, jika tulisanmu berisiko, akan sangat bagus jika menjalaninya sebagai ghost writer.

Kekurangan Ghost Writer

Tidak ada jejak digital juga jadi kekurangan ghost writer. Tidak ada bukti bahwa suatu karya adalah karya buatanmu karena hak milik karyanya telah jadi milik orang lain.

Jadi, karya mutakhirmu, kamu tidak bisa menikmati sepenuhnya, terutama kalau ternyata karyamu sukses.

Berapa Gaji Ghost Writer?

Sepengalaman penulis saat menjadi ghost writer, bayaran yang diterima adalah sekitar 50000 rupiah hingga 500000 rupiah per artikelnya. Bayaran ini pastinya bervariasi juga. Semakin panjang tulisannya, maka akan semakin besar juga bayarannya.

Beberapa faktor yang memengaruhi gaji ghost writer, misalnya:

  • Budget klien
  • Portfolio
  • Pengalaman
  • Industri klien

Tips Menjadi Ghost Writer

Tidak ada tips khusus untuk menjadi ghost writer, sama saja dengan penulis lainnya, yaitu:

  • Tulis sesuai dengan brief
  • Pahami brand voice dari klien
  • Jaga hubungan baik dengan klien, misalnya punya manajemen workload yang baik seperti tidak punya terlalu banyak klien
  • Ikhlas bahwa tidak akan ada namamu di karyamu
  • Melakukan swasunting sebelum menyerahkan tulisan
  • Update portfolio dan sertakan bukti otentik bahwa karya tersebut dibuat olehmu

Kapan harus Mulai Butuh Bantuan dari Ghost Writer?

Brand atau bahkan blogger sebaiknya mulai merekrut ghost writer ketika:

  • Butuh jasa menulis artikel
  • Terlalu banyak workload pada tim editorial
  • Ingin membangun topical authority 
  • Tidak punya pegawai yang tugasnya menulis

Tentu semua ini juga harus dibarengi budget yang cukup agar win-win solution dengan tim finance atau kondisi dompet/rekening.

Jasa penulis artikel atau pihak yang menjual artikel hampir sudah pasti adalah ghost writer. Jadi, kamu bisa mulai dari mereka dulu atau temanmu yang jago dalam content writing.

Apakah Memakai Ghost Writer = Tidak Menerapkan Google E-E-A-T?

Setelah bertanya kepada om Ilman Akbar di SEO Fundamental Course tempo lalu tentang ghost writer untuk on-page SEO. Ternyata didapatkan jawaban bahwa memakai ghost writer bukan berarti tidak menerapkan E-E-A-T karena Google menilai E-E-A-T secara keseluruhan.

Selain ghost writer, coba perbaiki dulu laman esensial seperti about us, apakah sudah mendeskripsikan identitas situs/bisnis atau belum?

Bagaimana? Apakah Kamu Tertarik Menjadi Ghost Writer?

Menjadi ghost writer bukan berarti menjadi hantu ya. Justru ghost writer bisa disebut wakil atau bayangan dalam sebuah tulisan.

Kalau kamu ingin namamu tidak dicantumkan dalam media, pekerjaan sebagai ghost writer sangat cocok untukmu. Namun, kalau kamu ingin saat Googling namamu maka ada hasil SERP ada namamu tercantum di situs yang merupakan tempatmu menulis, maka ghost writer bukanlah pilihan yang cocok.

Baik itu ghost writer atau pun writer yang mencantumkan nama pada karyanya. Semua sama hebat. Bedanya satu tidak akan dapat spotlight, satunya bisa jadi dapat spotlight.

Happy writing!

Referensi:

https://www.grammarly.com/blog/ghostwriter/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *