Apakah SEO Specialist Wajib punya Blog Pribadi? Berikut Jawabannya!
Beberapa waktu lalu, ada beberapa orang yang bertanya kepada pemilik blog ini tentang kepemilikan blog pribadi dalam bootcamp SEO serta posting-an tentang blog pribadi dari praktisi SEO senior di Indonesia. Lantas, sebenarnya apakah blog pribadi ini wajib, terutama untuk SEO specialist?
Jadi, Apakah SEO Specialist Wajib punya Blog Pribadi?
Jawaban ini bersifat opini dan tentunya ada bias subjektif karena pemilik blog ini juga memiliki blog pribadi untuk membuat studi kasus SEO dan portfolio. Dari kalimat sebelumnya jelas bahwa SEO specialist wajib punya blog pribadi. Alasannya adalah karena blog pribadi adalah bukti bahwa praktisi SEO pernah mengoptimasi suatu website.
Anggap saja bahwa blog pribadi adalah training dummy yang bisa kita tes tanpa harus takut akan risiko adanya kegagalan. Kalau website orang lain yang kita tes, pasti ada risiko jika kita berani mengoprek atau otak-atik dengan metode yang tidak lumrah.
Kalau menurut blog pribadi adalah tempat latihannya SEO specialist, bak lapangan latihan bagi pesepak bola. Sementara itu, panggung pembuktian hasil latihannya atau stadion pertandingannya adalah website klien 🙂
Risiko Tidak Memiliki Blog Pribadi bagi SEO Specialist
a. Kekurangan Tempat untuk Testing suatu Variabel
Dalam SEO, kita bisa melakukan banyak testing seperti jumlah konten, tidak adanya pembelian backlink, menggunakan noindex tag pada halaman tertentu dan banyak lagi variabel yang mau kita uji.
Di website klien, perlakuan tersebut bisa menimbulkan pengurangan atau kenaikan, namun pastinya ada diskusi dan debat dulu soal variabel ini.
Kalau pernah testing variabel, kita jadi punya argumen, meski bersifat subjektif seperti pengalaman testing, hasilnya demikian.
Jadi, jangan relakan kesempatan untuk mengetes variabel.
b. Kehilangan Kesempatan untuk Menunjukkan Portfolio
Blog pribadi bisa jadi tempat untuk menunjukkan portfolio kita. Paling tidak, bagus untuk membangun first impression terhadap rekruter atau klien. Sisanya tinggal di tes teknis atau pun wawancara untuk menjelaskan pengalaman mengembangkan blog pribadi jika ditanya atau diminta menjelaskan.
Untuk praktisi SEO yang berpengalaman, kita bisa pakai website klien untuk portfolio. Kalau masih baru atau entry level? Lebih baik kembangkan blog pribadi dulu deh 🙂
c. Tidak Mendapat Pengalaman untuk Mengembangkan Situs Sendiri tanpa Intervensi
Kelebihan blog pribadi adalah kita memiliki kuasa atau power penuh tanpa adanya intervensi pihak mana pun, kecuali pihak hosting yang meminta tagihan tahunan untuk memperpanjang hosting.
Sebelum belajar menangani intervensi dan diskusi dari banyak pihak. Coba praktek dulu dengan menjadi pemilik blog otoriter yang tidak punya gangguan atau noise dari pihak mana pun dan lihat hasilnya.
Dear Praktisi SEO, Terutama Pemula, Jangan Lupa untuk Miliki Blog Pribadi ya!
Bukan tanpa alasan kursus atau bootcamp SEO meminta pesertanya untuk mengembangkan website sendiri. Memang untuk latihan dan pengalaman, cara paling praktis adalah memiliki blog pribadi. Apalagi prosesnya yang simpel, yaitu cukup beli hosting dan instal CMS (kalau pemilik blog ini pakai WordPress). Sebagai praktisi SEO, banyak ruginya kalau kamu tidak memiliki blog pribadi, atau website yang ditangani.
Kalau kamu sedang ingin punya blog pribadi atau ingin memiliki website untuk latihan SEO atau tujuan lain, yuk klik tautan ini!