SEOWebsite

Pagination – Menguntungkan atau Merugikan untuk SEO?

Jika kamu membaca website berita dan disuruh lanjut untuk mengklik halaman kedua atau seterusnya untuk membaca secara lebih lengkap, berarti kamu sudah pernah bertemu dengan sistem pagination.

Selain di halaman berita, sistem pagination ini juga biasanya ada di laman blog yang punya post lebih dari 1 digit.

Namun, apakah sistem pagination ini menguntungkan, atau malah merugikan untuk SEO?

Apa itu Pagination?

Pagination adalah suatu sistem di mana halaman pada website dibagi berdasarkan nomor halaman secara berurutan. Mirip dengan menjadikan situs sebagai sebuah buku yang punya banyak halaman.

Contohnya ada di blog ini, yaitu: https://www.farisyudza.com/page/2/

Kelebihan Pagination untuk SEO

a. Meningkatkan User Experience

Ketika menavigasi situs, pagination dapat meningkatkan user experience dengan cara tidak harus browsing sampai ke bawah untuk melihat semua konten yang ada di halaman. Sistem ini juga memberikan gambaran kepada user tentang ada berapa banyak konten di situsmu.

b. Loading Speed yang lebih Cepat

Karena sifatnya membagi, pagination dapat membuat loading speed halaman menjadi lebih cepat. Ingat bahwa loading speed adalah ranking factor pada SEO.

c. Peluang Internal Link

Sistem pagination memungkinkan adanya peluang internal link.

d. Meningkatkan Revenue

Jika revenue datang dari Adsense, sistem pagination dapat membantu untuk meningkatkan revenue loh. Karena setiap halaman akan muncul iklan yang berbeda juga.

Kekurangan Pagination untuk SEO

a. Berpotensi Menyebabkan Halaman Duplikat

Sistem pagination yang salah dapat menyebabkan terjadinya halaman/konten duplikat. Contohnya, ada tombol view all, padahal isinya bisa ada yang sama dengan halaman 2 atau 3.

b. Mengurangi Engagement

Sayangnya, meski di satu sisi, sistem pagination dapat membuat orang jadi penasaran dan mengklik halaman selanjutnya, bisa juga sistem ini justru malah mengurangi engagement.

Siapa juga yang mau browsing 100 halaman dari pagination?

c. Thin Content

Selain halaman duplikat, pagination juga dapat menyebabkan munculnya thin content.

Best Practice dari Pagination

a. Self-Canonicalize

Canonical tag adalah solusi bagi halaman yang bersifat duplikat. Khusus pada kasus pagination, sebaiknya dilakukan self-canonicalize agar mesin pencari paham bahwa halaman yang kita pasang self-canonicalize adalah halaman primer meski adanya halaman lain yang mirip.

Contoh pada halaman 2: <link rel=”canonical” href=”https://www.farisyudza.com/page/2/”>.

b. Pakai Struktur URL yang Jelas

Dalam pagination sekalipun, struktur URL yang jelas juga adalah kewajiban. Contohnya: https://www.farisyudza.com/page/2/ jelas bahwa ini merupakan page 2. Sebaiknya tidak memakai rel=prev/next.

c. Hindari Pemakaian URL Fragment Indentifier

Jangan pakai URL fragment identifier, yaitu tanda #. Contohnya https://www.farisyudza.com/#page/2/. Halaman dengan fragment indetifier tidak akan di-follow oleh Google.

Justru pakai query parameter seperti ?. Contohnya: https://www.farisyudza.com/?page/2/

d. Deoptimasi

Menurut John Mueller, halaman pagination sekalipun tetap diperlakukan sama oleh Google, sesuai dengan halaman lainnya. Jadi, sarannya adalah deoptimasi. Contohnya adalah tidak memakai H1 tag apa pun di halaman pagination.

e. Tidak Memasang Noindex Tag

Halaman pagination sebaiknya tidak dipasangkan noindex tag agar ada potensi traffic yang masuk.

Apakah Pagination Bersifat Wajib?

Jawabannya tidak. Beberapa alternatif seperti infinite scrolling, view all, dan load more bisa jadi alternatif.

Namun, kembali lagi kepada unsur user experience. Misalnya, infinite scrolling dapat mengganggu user experience karena user tidak bisa mengakses footer pada website. 

Tombol load more yang terlalu banyak akan membuat struktur website terlalu dalam atau click depth yang tinggi dan menurut John Mueller, Google tidak merayapi konten di belakang load more, sehingga ada konten yang berkemungkinan untuk tidak dirayapi.

Sementara itu, view all dapat menyebabkan konten duplikat atau memperlambat kecepatan situs.

Semua kembali kepada tipe situsnya. Contohnya, view all kurang cocok untuk e-commerce.

Tentukan Pagination dengan Bijak!

Sistem pagination bagi website memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga dapat menyebabkan keuntungan atau kekurangan, tergantung bagaimana implementasinya. Jika kurang cocok, kamu bisa pakai alternatif lain. Yang terpenting, optimasi halaman pagination tersebut agar tidak berdampak kepada SEO situs secara negatif.

Kalau situsmu, pakai sistem pagination atau tidak?

Referensi:

https://www.semrush.com/blog/pagination-seo/

https://www.techtarget.com/whatis/definition/pagination

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *