Sponsorship dalam Marketing – Panduan Lengkap untuk Pemula!
Jika kita suka melihat atau mampir ke sebuah event, pasti tidak asing lagi dengan sponsored by entah itu di umbul-umbul atau media lainnya. Sponsorship dalam marketing itu banyak sekali manfaatnya. Jika tidak, mana mau brand mengucurkan uang segitu banyaknya hanya untuk menempelkan logo mereka.
Penulis sendiri pernah menjadi sponsor bagi tim IAFI ITB dalam IA-ITB Cup 2024 dalam rangka mempromosikan situs atau dengan kata lain off-page SEO.
Berikut panduan lengkap soal sponsorship dalam marketing?
Apa Itu Sponsorship?
Sponsorship adalah ketika suatu pihak, baik itu perorangan, firma, atau institusi memberikan bentuk dukungan kepada suatu acara atau kelompok demi keuntungan bagi branding dan marketing mereka.
Bentuk dukungan ini tidak hanya berupa uang saja, tetapi juga produk atau jasa (in-kind).
Bentuk Sponsorship
a. Uang
Bentuk sponsorship paling umum, yaitu berupa kucuran dana. Biasanya, semakin besar uang yang diberikan sebagai sponsor, semakin besar juga peluang eksposurnya.
b. Produk/Jasa
Tidak hanya uang, ada juga bentuk sponsorship berupa produk atau jasa. Contohnya, produk seperti face wash ditampilkan sebagai hadiah bagi man of the match turnamen sepak bola.
c. Partnership
Official partnership seperti media atau dokumentasi juga termasuk dari bentuk sponsorship.
Level Sponsorship
Setiap proposal bisa berbeda, namun biasanya ada tier atau level berdasarkan jumlah atau bentuk sponsornya (paling umum, jumlah uang).
Contoh level sponsorship dari sponsor terbesar hingga terkecil:
- Platinum
- Gold
- Silver
- Bronze
- Contributor
Sponsor level patinum biasanya punya logo paling besar serta peluang eksposur paling tinggi, bahkan nama brand ikut bergabung dengan nama event. Contohnya adalah BRI Liga 1.
Kontraprestasi Sponsorship
Bentuk kontraprestasi ada banyak, contohnya adalah:
- Penempatan logo di media online atau pun offline
- Brand mention di media nasional
- Penyebutan nama sponsor, misalnya oleh komentator atau pembawa acara
Untuk mengetahuinya, kamu harus membaca proposal sponsorship terlebih dahulu.
Manfaat Sponsorship
a. Brand Awareness
Salah satu tujuan utama dari sponsorship adalah brand awareness.
Dengan menempelkan logo brand di event atau tim, semakin banyak yang aware dengan brand-mu.
Memastikan bahwa “brand-ku itu ada” penting, apalagi dari marketing funnel, awareness adalah stage paling awal.
b. Membentuk Persepsi Positif dan Kepercayaan Publik
Bisa menjadi sponsor suatu event atau tim/pihak dapat membentuk persepsi positif dan kepercayaan publik, apalagi kalau event atau timnya terkenal.
Lagipula, event besar juga pastinya selektif dalam memilih sponsor.
c. Menaikkan Penjualan
Sebenarnya ini adalah ujung dari poin a dan b, yaitu meningkatkan penjualan dari awareness dan kepercayaan yang tercipta, yaitu penjualan atau sales.
d. Menjangkau Audiens lebih Luas
Suatu event atau tim pasti punya audiens dengan persona tertentu. Karena itu, untuk menjangkau audiens lebih luas seperti audiens pada event tersebut, kita bisa melakukan sponsorship.
e. Menjalin Kerja Sama dengan Brand Lain yang Menjadi Sponsor
Jarang sekali ada event atau tim yang punya sponsor tunggal. Biasanya ada sponsor lain juga yang ikutan.
Saat ada undangan seperti pembukaan, kita bisa menjadikan momen tersebut untuk bekerja sama dan networking sesama sponsor.
f. Menjadi Berbeda Dibanding Kompetitor
Mau jadi berbeda dibanding kompetitor? Salah satu caranya adalah menjadi sponsor.
g. Masuk ke Media Coverage
Biasanya, suatu event besar akan ada media yang meliputnya. Jika salah satu bentuk kontraprestasinya adalah brand mention, hal ini termasuk manfaat sponsorship.
Cara Menjadi Sponsor
Cara menjadi sponsor itu ada dua, menunggu penawaran menjadi sponsor atau menawarkan diri untuk menjadi sponsor.
Untuk brand besar, jelas banyak sekali proposal yang masuk untuk sebagai tawaranm menjadi sponsor. Sementara itu, untuk brand kecil atau pihak perorangan, biasanya mengajukan diri untuk menjadi sponsor.
Contohnya, penulis mengajukan diri sebagai sponsor bagi tim IAFI ITB di IA-ITB Cup 2024 dan meminta untuk menempelkan farisyudza.com di media online dan jersey bertanding.
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Menjadi Sponsor
a. Kondisi Internal
Bagaimana kondisi internal seperti keuangan perusahaan atau pribadi? Apakah kalau jadi sponsor, cashflow terganggu?
Jika cashflow sehat, maka tidak masalah untuk sponsorship.
b. Bentuk Dukungan
Bagaimana bentuk dukungan yang akan kita berikan? Apakah uang? Atau kita bisa menjadi sponsor tanpa uang, misalnya dengan dukungan produk/jasa?
Hal tersebut harus dipertimbangkan sebelum menjadi sponsor.
c. Audiens Acara/Tim
Karena benefit dari sponsorship adalah eksposur, pastikan audiens dari acara atau tim yang kita sponsori sesuai dengan target market kita.
Contohnya, perusahaan kuas menjadi sponsor acara turnamen tenis. Tentunya tidak kompatibel.
d. Pihak yang Meminta untuk Menjadi Sponsor
Jangan terima untuk menjadi sponsor dari pihak yang tidak jelas dan tidak bisa dipercaya. Bukannya eksposur yang kita dapat, malah bisa jadi uangnya raib.
Cek track record dari event organizer-nya. Biasanya ada hal tersebut di proposal mereka.
e. Level dan Benefit
Apa saja level dan benefit dari sponsornya?
Kalau kita hanya sanggup menjadi sponsor level kontributor atau paling kecil, pasti potensi eksposur juga lebih kecil, begitu pula logonya di media online/offline.
Jika gap antar levelnya juga cukup jauh, kita bisa pertimbangkan untuk nego atau tidak menjadi sponsor.
f. Sponsor Lain
Bagaimana dengan sponsor lain? Apakah ada kompetitor? Apakah banyak sponsor lain yang suntikan dananya lebih besar?
Potensi eksposur akan semakin kecil jika banyak sponsor besar yang ikut. Jadi, pertimbangkan dengan baik…. atau jadi sponsor besar sekalian.
Apa yang perlu Dilakukan setelah Menjadi Sponsor?
a. Follow Up Berkala pada Tempat atau Event yang Kita Jadikan Sponsor
Setelah resmi menjadi sponsor, cek atau follow up berkala dari event dan tim yang kita sponsori. Contohnya memantau post di media sosial acaranya.
Tidak perlu sampai minta report, pastikan saja bahwa kontraprestasi sponsor sudah sesuai dengan perjanjian.
b. Membandingkan Metrik Before dan After Menjadi Sponsor
Bagaimana metrik sebelum dan setelah menjadi sponsor? Apakah naik atau malah turun?
Beberapa metrik yang bisa dicek setelah menjadi sponsor:
- Brand mention (bisa dicek dengan Google Alerts)
- Volume penjualan
- Jumlah prospek
- Share of voice
Pengalaman Sponsorship
Penulis artikel ini berpengalaman menjadi sponsor bagi tim sepak bola IAFI ITB yang bertanding di IA-ITB Cup 2024.
Kontraprestasi yang didapat adalah penempelan logo di jersey bertanding, media online, serta media offline seperti spanduk.
Mengapa menjadi sponsor? Alasannya adalah karena penulis yakin tim IAFI ITB akan berbicara banyak di IA-ITB Cup 2024 alias bisa bermain hingga hari terakhir turnamen dan bentuk dukungan sebagai alumni fisika ITB.
IAFI ITB sendiri saat ini terhenti di semifinal IA-ITB Cup 2024 setelah kalah lewat adu penalti dengan IATAMET dan akhirnya akan memperebutkan juara 3 dengan IAE ITB.
Contoh post dengan ada eksposur farisyudza.com di Instagram IAFI FC:
View this post on Instagram
Tertarik untuk Sponsorship?
Menjadi sponsor memiliki banyak keuntungannya tersendiri. Namun pastikan bahwa kamu telah mengambil keputusan ini dengan tepat. Ingat 4p dalam marketing mix, salah satunya adalah place. Sponsoship di tempat yang salah tidak akan atau hanya memberikan sedikit sekali keuntungan bagi brand.
Bagaimana? Tertarik untuk sponsorship suatu acara? Apakah kamu levelnya sudah disodori proposal sponsorship atau mengajukan diri sebagai sponsor? 🙂
Semangat tim marketing!
Referensi:
https://eventify.io/blog/benefits-of-sponsoring-an-event#what-is-event-sponsorship
https://www.sponsorunited.com/sponsorship-101/6-types-of-sponsorships
https://www.glueup.com/blog/event-sponsorship-types#4-types