4 Cara Mendeteksi Tulisan AI – Tidak Selalu Memakai Software!
Karena AI, banyak sekali tulisan yang diproduksi. Hal ini bisa jadi hal bagus dan buruk. Bagusnya memang kecepatan pembuatan artikel bisa dipercepat, namun buruknya adalah kualitasnya terkadang dipertanyakan karena tidak faktual, terlalu kaku, dan tidak ada emosi/pengalaman di dalamnya. Pertanyaannya, bagaimana cara mendeteksi tulisan AI? Hal ini perlu diketahui jika kamu membayar content writer atau merupakan tenaga pendidik (dosen/guru) agar tidak terjadi kecurangan.
Ciri-Ciri Tulisan Buatan AI
Sebelum ke cara mendeteksi tulisan AI, kita tahu dulu ciri-ciri dari tulisan buatan AI.
Karakteristik dari tulisan AI adalah:
- Kaku
- Tidak menimbulkan emosi saat membacanya
- Tidak ada pengalaman yang disebutkan
- Minim kesalahan dalam penulisan seperti tidak ada typo
- Plagiarisme yang tinggi
- Minim slank, idiom, pribahasa, atau bahkan jokes
- Informasi yang disajikan telah outdated (usang)
- Repetitif
- Tanpa referensi
Bagaimana Cara Mendeteksi Tulisan AI?
a. Menggunakan Software Pendeteksi Tulisan AI
Dengan munculnya AI untuk menulis, muncul juga pendeteksi tulisan AI.
Beberapa rekomendasi software pendeteksi tulisan AI adalah:
b. Membaca Tulisan dengan Seksama
Dari ciri-ciri tulisan buatan AI, kita sebenarnya bisa mendeteksinya sendiri dengan mata kita apakah suatu tulisan itu buatan AI atau manusia.
Namun, tentu saja hal ini tidak bulletproof.
c. Googling
Karena tulisan buatan AI itu punya plagiarisme yang tinggi, coba saja copy paste tulisan di Google search alias googling. Kalau banyak tulisan yang mirip, kemungkinan besar tulisannya merupakan buatan AI.
d. Bertanya kepada Penulisnya
Kalau menggunakan software, membaca tulisan, googling, dengan seksama kurang meyakinkan untuk dirimu, maka cara paling ampuh adalah bertanya soal tulisan kepada pembuat tulisannya sendiri.
Dalam dunia akademik, seorang dosen/guru bisa bertanya kepada mahasiswa/siswanya tentang tulisan yang ia bikin. Kalau muridnya tidak bisa menjawab sama sekali atau bahkan kelihatan tidak aware dengan tulisannya sendiri, besar kemungkinan kalau tulisannya merupakan buatan AI.
Begitu juga untuk editor atau employer. Kamu bisa menggunakan cara yang sama dengan dosen/guru untuk mengetahui apakah content writer menggunakan AI atau tidak. Biasanya, penulis yang menggunakan AI tidak akan bisa menjawab ketika ditanya soal referensi kontennya. Lagipula, setiap penulis punya style menulis yang unik.
Percaya memang Perlu, tapi Bijak itu lebih Baik!
Cara mendeteksi tulisan AI ini terdengar seperti kita tidak percaya dengan penulisnya. Yah, bukan tidak percaya, tetapi menunjukkan kewaspadaan.
Tenang saja, setiap tulisan itu unik, jadi akan terlihat apakah seorang penulis menggunakan tangan dan otaknya sendiri untuk menulis atau menggunakan AI.
Kalau kamu baru menggunakan jasa penulis atau mengenal murid, maka tidak ada salahnya untuk memakai pendeteksi AI ini. Namun, kalau sudah percaya, tidak perlu menggunakannya karena kamu pasti sudah hafal dengan gaya tulisan penulis/muridmu.