SEO

Apakah Praktisi SEO perlu Mengikuti Seluruh Perkataan dan Petunjuk dari Google?

Hampir 3 tahun di dunia SEO, pemilik blog ini pernah beberapa kali mengikuti acara dari Google, mengikuti guideline mereka seperti di tautan ini. Namun, terkadang ada beberapa hal yang mereka katakan justru tidak sesuai dengan fakta lapangan, seperti adanya website bersifat spam yang bisa ranking bagus di SERP.

Lantas, apakah kita sebagai praktisi SEO harus mendegarkan seluruh perkataan Google…. dan mesin pencari lainnya?

Mengapa Website Spam Masih bisa Ranking Bagus di SERP?

Mungkin kamu pernah bertanya-tanya mengapa website spam atau jelek masih bisa ranking. Pasti kecewa rasanya ketika melihat hal ini. Kok rasanya perkataannya orang-orang Google tidak sesuai sih dengan kenyataannya?

Namun, bukan tanpa alasan kok kenapa website tersebut bisa ranking bagus. Alasannya banyak, yaitu overoptimasi seperti adanya backlinkscaling content abuse dengan AI, dan teknik black hat yang memang didesain untuk memberikan hasil cepat, namun tidak akan bertahan jangka panjang. Kemungkinan besar situs yang menggunakan teknik tersebut akan mendapatkan efek negatif ketika terjadi spam atau core update.

Jadi, Apakah Perkataan Orang-Orang Google bisa Dipercaya?

Praktisi SEO mungkin kenal dengan nama-nama seperti Danny Sullivan dan John Mueller yang kerap memberikan jawaban atas pertanyaan dari komunitas publisher dan SEO. Sudah banyak jawaban yang mereka berikan dan beberapa media SEO seperti SEL, SEJ, Seroundtable, DailySEO ID, dan termasuk blog ini pernah mengutip pendapat mereka.

Menurut opini pribadi pemilik blog ini, untuk amannya atau jika kamu mau situsmu punya SEO yang sustain jangka panjang, lebih baik dengarkan mereka. Namun, jangan lupa untuk bandingkan perkataan mereka dengan apa yang terjadi dengan situsmu (data empiris situsmu seperti data di Google Analytics). Maksudnya: jangan telan kata-kata mereka secara mentah-mentah 🙂

Kamu juga bisa membaca studi kasus dari berbagai pihak. Banyak yang suka sharing di LinkedIn dan Twitter loh~. Contoh studi kasus SEO di blog ini bisa kamu akses di tautan ini.

Ohh ya, keep in mind bahwa orang-orang Google juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Mereka pastinya punya bias dan ada SOP dalam komunikasi publik. Pemilik blog ini menganut prinsip: “everything is political“. Ingat bahwa aspek tidak terlihat dalam komunikasi jauh lebih banyak dari aspek yang terlihat.

Mendengar dan Mempercayai Pendapat Orang-Orang Google itu Pilihanmu

Bagi pemilik blog ini, perkataan orang-orang Google serta SEO started guide cukup menjadi guideline dan pembanding dengan data yang ada di lapangan. Setiap website itu unik dan pastinya punya cara optimasi yang berbeda. Apa yang berhasil di website A belum tentu sukses di website B.

Jadi, kalau kamu lebih suka berkesperimen saja tanpa memperdulikan kalimat atau petunjuk dari Google sebenarnya ya sah-sah saja. Di Twitter juga banyak publisher yang mulai kehilangan kepercayaan pada Google, terutama yang kena penalti dari Google. Namun, sebaiknya tidak pakai teknik black hat SEO karena tidak hanya buruk untuk situsmu, tetapi juga bikin user tidak betah untuk pakai Google.

Namun, jika kamu ingin situsmu sustain secara jangka panjang, ada baiknya cerna dan praktekkan apa yang orang Google katakan, lalu evaluasi hasilnya secara berkala.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *