SEO

Google Core Update – SEO Wajib Tahu!

Komunitas SEO atau blogger seringkali gempar setiap munculnya Google core update, bahkan ketika masih rumor sekalipun. Menurut observasi dari pemilik blog ini, banyak publisher yang traffic situsnya hilang karena update tersebut.

Sebagai praktisi SEO, yuk kita pelajari Google core update!

Apa itu Google Core Update?

Google core update adalah perubahan secara luas pada algoritma dan sistem Google, sehingga akan ada situs yang terdampak, baik itu secara positif atau pun negatif.

Sepengalaman pemilik blog ini (3 tahun), Google core update merupakan berkah bagi praktisi white hat SEO dan petaka bagi praktisi black hat SEO.

Blogger yang menggunakan “cara cepat” cenderung frustasi ketika ada Google core update.

Seberapa Sering Frekuensi Munculnya Google Core Update?

Google secara spesifik tidak memberi tahu kapan atau frekuensi dari munculnya Google core update. Di tahun 2024 sendiri, hingga bulan Agustus, telah terjadi dua kali core update, yaitu di bulan Maret dan Agustus.

Sementara itu, pada tahun 2023, ada 5 core update, yaitu pada bulan Maret, Agustus, September, Oktober, dan November.

Jadi, yang jelas, setiap tahun pasti ada namanya core update, meski hanya sekali saja. Alasannya ada di sesi selanjutnya.

Untuk sejarah lengkap tentang kapan terjadinya core update, kamu bisa mengakses tautan ini.

Cara Kerja Google Core Update

Dikutip dari situs resmi Google, core update bekerja dengan cara memastikan bahwa hasil pencarian sesuai dengan keinginan user (memenuhi search intent).

Core update menampilkan perubahan karena pastinya tidak ada yang konstan. Contohnya, rekomendasi tukang cukur pada tahun 2020 pasti berbeda dengan tahun 2022. Jika tidak ada core update, informasi di Google akan outdated, sehingga perlu adanya pembaharuan ini.

Ciri-Ciri Terdampak Google Core Update

Ciri-ciri terdampak Google core update yang paling bisa dilihat dari kasat mata adalah:

Terdampak di sini bisa dalam konteks positif atau negatif. Kalau positif, maka posisi rata-rata dan ranking lebih baik, beserta diikuti kenaikan organic traffic dan organic click dari Google.

Sementara itu, pada konteks negatif, terjadi penurunan empat aspek yang telah disebutkan di atas.

Cara Menganalisa Dampak Google Core Update Terhadap Situs

Menurut Google, berikut cara menganalisa dampak dari Google core update terhadap situs:

1. Mengonfirmasi bahwa update-nya telah selesai rollout

2. Membandingkan dengan data yang tepat. Google merekomendasikan seminggu setelah core update selesai, baru mulai menganalisa data di Google Search Console

3. Melakukan review pada laman yang menyumbang klik paling banyak, apakah ada sedikit penurunan ranking (misalnya dari 2 ke 5) atau justru banyak seperti 2 ke 50? Jika hanya turun sedikit, Google merekomendasikan untuk tidak melakukan perubahan besar

4. Menganalisa tipe pencarian secara terpisah, yaitu website, gambar, dll.

Jika terjadi penurunan ranking yang sangat signifikan seperti 2 ke 80, coba lakukan site audit dan pastikan konten sudah helpful atau belum, terutama laman yang terpengaruh. Selain itu, nilailah secara objektif.

Ketika ingin melakukan perubahan, hindari perubahan cepat, melakukan perbaikan pada konten, dan jadikan pilihan menghapus konten sebagai last resort alias pilihan terakhir.

Untuk efek dari core update dan perubahan dari yang kamu lakukan, efeknya tidak akan terlihat instan, tetapi bisa beberapa hari hingga bulanan. Selalu lakukan audit secara berkala!

Apakah Perlu Panik jika Terjadi Google Core Update?

Menurut pemilik blog ini, tidak perlu panik jika ada Google core update, terutama jika kamu tidak pernah memakai cara black hat atau grey hat.

Lebih baik fokus kepada user dan audit sesuai dengan panduan Google, yaitu tunggu core update selesai dan audit+analisa seminggu kemudian.

Pengalaman pribadi pemilik blog ini, terdapat gonjang-ganjing serta fluktuasi ranking, namun setelah selesai rollout, ranking dan traffic kembali stabil, bahkan naik.

Pengalaman Menghadapi Google Core Update

Karena saya baru terjun ke dunia SEO pada awal tahun 2022, tahun 2023 menjadi pengalaman paling berkesan saat menghadapi Google core update, karena terjadi 5 kali pembaharuan.

Dulu, hal yang saya lakukan pertama kali adalah memantau keyword yang saya track, apakah ada penurunan atau kenaikan, terutama jika selisih perubahannya lebih dari 10 atau masuk/keluar dari page 1.

Jika ada, saya mulai mencatat penurunan/kenaikan serta tren selama core update. Kemudian, bandingkan dengan sebelum core update.

Setelah core update-nya selesai, coba bandingkan lagi data-datanya. Yaitu: sebelum, saat, h+1 core update selesai, dan h+7/h+14 core update selesai.

Sepengalaman pemilik blog ini, saat rollout atau core update berjalan, akan terjadi gonjang-ganjing di ranking seperti google dance, namun perlahan akan stabil dan bahkan membaik setelah beberapa hari core update beres.

Mungkin sedikit flexing, pemilik blog ini selalu mendapatkan kenaikan traffic setelah core update selesai, meski saat rollout cukup berguncang ranking pada keyword tracking-nya. Tentu ada juga konten musiman yang membantu menggendong traffic.

Saat terjadi fluktuasi, berusahalah untuk jujur ke stakeholder atau atasan. Yang terpenting adalah action plan, bukan hanya menyalahkan perubahan algoritma 🙂

Pelajari Google Core Update, bukan Panik!

Mempelajari Google core update justru adalah hal yang harus dilakukan oleh praktisi SEO.

Karena kita bisa melihat situs apa yang diberi reward oleh Google. Contoh metodenya, kita bisa pakai content gap analysis. Pastinya ada alasan Google memberikan rank yang bagus kepada website.

Yuk mulai pelajari Google core update demi performa SEO yang lebih baik! Fokusnya adalah bagaimana cara agar situs kita helpful untuk user, bukan malah mengakali atau mengalahkan Google 🙂

Referensi:

https://developers.google.com/search/updates/core-updates

https://www.searchenginejournal.com/google-algorithm-history/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *