Kalau kamu sudah lama terjun di dunia penulisan, pasti sudah tidak asing dengan spinner atau dengan kata lain alat untuk melakukan article spinning. Metode ini dilarang keras oleh Google (termasuk black hat SEO) dan biasanya di platform freelance, klien akan memberi brief berupa tidak boleh menggunakan spinner.
Sebenarnya, apa itu article spinning? Mengapa hal ini tidak boleh dilakukan?
Article spinning adalah melakukan copy paste dari konten lain, lalu mengubah beberapa kata/frasa/kalimat dengan sinonim, sehingga kontennya terlihat orisinal. Biasanya metode ini dilakukan dengan alat bernama spinner. Yah, seperti namanya, spinner yang artinya pemutar. Jadi, kontennya hanya diputar-putar saja.
Tujuan dari metode ini adalah memproduksi banyak konten tanpa terdeteksi plagiarisme atau konten duplikat (yang jelas menyalahi etika menulis).
Saat parafrase, biasanya kita menggunakan kata-kata kita sendiri saat ingin menulis ulang suatu paragraf/kalimat yang panjang, namun inti dari pembahasannya tetap sama. Jadi, pengaliran kata/frasa/kalimatnya terkesan natural dan otentik.
Sementara itu, article spinning biasanya hanya sekedar mengubah kalimat aktif menjadi pasif, punya struktur kalimat seperti SPOK yang buruk, dan menggunakan alat seperti AI, sehingga terkesan kaku.
Bisa dibilang, article spinning ini merupakan bagian dari content scraping.
Jawabannya adalah iya, dalam hal negatif.
Menurut Google spam policies, konten yang hanya memodifikasi sedikit saja seperti menggunakan teknik automasi atau sinonim termasuk pelanggaran dan termasuk pada abusive scraping.
Kesimpulannya, article spinning termasuk teknik black hat SEO.
Yah, pemilik konten asli bisa memberikan feedback ke Google terhadap situsmu jika ketahuan melakukan article spinning dari kontennya, sehingga rank terjun bebas atau deindex.
Paling parah? Tuntutan hukum karena melanggar hak cipta. Sangat tidak worth it bukan?
Cara meningkatkan skill menulis adalah memparafrase suatu kalimat/paragraf. Kalau menggunakan spinner, itu sama saja dengan skip latihan menulis. Tentunya hal ini akan membuat skill menulis menjadi tumpul.
Artikel hasil spinner tanpa penyuntingan termasuk dalam auto generated content yang melanggar aturan dari Google. Jadi, jelas kalau kita tidak boleh menerapkan hal ini bukan?
Nah, pertanyaannya, bagaimana solusinya? Berikut jawabannya:
Tidak ada salahnya untuk menambah pandangan pribadi/sudut pandang lain dalam suatu tulisan. Kalau kamu menulis untuk brand, maka jadikan brand positioning sebagai basis dari opininya.
Pandangan pribadi/sudut pandang lain seperti ini juga adalah hal yang tidak akan bisa ditiru oleh mesin.
Terkadang, referensi yang terlalu sedikit, bahkan cuma satu itu kurang karena sudut pandangnya cuma satu, sehingga kita bisa kebingungan saat merangkai kata.
Karena itulah, ada baiknya kita punya referensi lebih dari satu untuk mendapatkan perspektif dan yang berbeda. Pada akhirnya, kesimpulannya bisa kita buat sendiri.
Dengan mempelajari tata bahasa, kita bisa memparafrase kata/frasa/kalimat/paragraf dengan lebih baik loh. Karena kita bisa punya berbagai opsi penyusunan kata lewat pengetahuan tata bahasa yang baik (baku atau gaul).
Practice makes perfect, termasuk dalam menulis dan parafrase. Semakin meningkat skill menulis, alat spinner semakin tidak dibutuhkan.
Kalau memang mentok dan ada uang, tetapi tidak ada waktu untuk parafrase, maka delegasikanlah pekerjaan tersebut kepada penulis/editor profesional.
Mereka bisa melakukan parafrase dengan baik karena (sudah) tuntutan profesi mereka.
Article spinning mungkin akan dipakai oleh orang yang tidak biasa menulis. Namun, jika kamu berprofesi sebagai penulis, sangat memprihantinkan kalau masih memakai alat ini (spinner). Bukankah salah satu alasan penulis itu dibanderol karena bisa parafrase tanpa alat? Justru kreativitasnya yang dibayar oleh employer.
Untuk yang tidak terbiasa menulis dan masih memakai spinner, coba tambahkan sudut pandang lain dan belajar sedikit soal kepenulisan dan penyuntingan. Jadi, lama-kelamaan, spinner bisa ditinggalkan.
Mari hargai karya orang lain dengan tidak melakukan article spinning, apalagi plagiat!
Happy writing and optimizing!
Referensi:
https://ahrefs.com/seo/glossary/article-spinning
https://developers.google.com/search/blog/2023/02/google-search-and-ai-content
https://www.elegantthemes.com/blog/wordpress/what-is-article-spinning
SEO adalah salah satu kanal digital marketing yang butuh uang/budget. Tentunya, dari budget yang dikeluarkan,…
Menjadi mahasiswa berarti mulai belajar untuk lebih mandiri, termasuk dalam hal mengatur keuangan. Salah satu…
Memantau perkembangan latihan kini menjadi lebih mudah dengan adanya fitur tracking pada gym app. Dengan…
Kalau kamu lagi cari motor second atau bekas, pemilik blog ini punya kabar baik untukmu.…
Kembali lagi ke studi kasus SEO. Kali ini, pemilik blog ini ingin mengetahui apakah jika…
Salah satu day to day pekerjaan orang SEO adalah membuat laporan atau report tentunya. Namun,…