7 Cara Membuat Script Video agar Flow-nya Luwes
Content writer bukan hanya satu-satunya cabang yang bisa ditekuni oleh penulis loh. Ada juga script writer yang membuat script dari sebuah video, animasi, atau film. Nah, pertanyaannya, bagaimana ya cara membuat script video?
Faktanya, ternyata pembuatan script video tidak jauh berbeda garis besarnya dengan menulis blog. Namun, tetap ada perbedaannya, seperti kalau di script video, gaya penulisan narasi dan penokohohan jauh lebih terlihat.
Berikut cara membuat script video!
1. Tentukan Audience Persona Penonton Videonya
Apa pun tulisannya, termasuk script video, basis utamanya adalah audience persona–nya.
Pakailah bahasa atau narasi yang sesuai dengan target penonton.
Contohnya, jangan memakai jargon atau istilah rumit kalau target penontonnya adalah anak sekolah dasar.
2. Pastikan Tujuan dari Videonya
Sebenarnya script video ini bertujuan untuk apa? Edukasi kah? Atau justru mengarahkan penonton untuk melakukan suatu hal seperti call to action?
Pastikan dulu tujuan dari videonya agar script videonya sesuai dan tidak keluar jalur.
3. Membuat Brief
Apa pun tulisannya, membuat brief adalah hal wajib.
Brief untuk script video berisi:
- Referensi
- Gaya bahasa (narasi)
- Outline
- Tokoh jika ada
- Flow dari videonya dari pembuka, isi, penutup
- Kalau videonya dalam bentuk cerita, bisa dari perkenalan-konflik-klimaks-resolusi-kondisi akhir
- Catatan soal animasi jika diperlukan
4. Mulai Menulis Berdasarkan Brief
Setelah brief jadi, tulislah draft pertama berdasarkan brief-nya.
Tidak harus sempurna kok karena draft pertama pasti memiliki kesalahan.
Agar penulisannya terstruktur, perhatikan outline yang telah disediakan di brief.
5. Menyunting
Setelah draft pertama selesai, lakukan proses penyuntingan.
Kalau ada editor, maka editor yang akan melakukan proses ini.
Proses penyuntingan termasuk:
- Memperbaiki typo
- Mengecek apakah ada yang kurang dari flow penyampaian videonya
- Apakah ekspektasi terhadap tokoh sudah sesuai
- Penggambaran narasi
- Masukan untuk animasi yang lebih baik
6. Membandingkan dengan Video yang Mirip/Run-Through-Off-Camera
Kalau ada video yang mirip dengan script yang kita buat, tidak ada salahnya untuk menontonnya untuk mendapat gambaran apakah script video kita sudah cukup luwes atau masih kaku.
Terkadang, kalau dibaca di kertas, script-nya terlihat bagus. Namun, begitu videonya dijalankan, ternyata hasilnya malah kurang.
Karena itu, perlu untuk melakukan run-through-off-camera. Kalau tidak bisa dilakukan, solusi pada paragraf pertama bisa diterapkan.
7. Finalisasi Draft
Kalau dari run-through-off-camera atau perbandingan dengan video yang mirip, draft-nya sudah sesuai dengan ekspektasi, segera finalisasi.
Finalisasi ini akan jadi acuan bagi animator untuk membuat video yang akan di-upload ke kanal seperti media sosial dan YouTube.
Membuat Script Video Itu Mirip dengan Menulis Blog
Saat menulis blog, kita membayangkan saat pembaca membaca blog kita. Sementara itu, ketika kita membuat script video, kita membayangkan apakah alur atau flow dari script kita sudah sesuai atau belum. Tidak hanya saat dibaca, tetapi juga saat dikemas dalam bentuk video.
Dari 7 cara membuat script video ini, apakah ada yang belum kamu terapkan? Atau sudah semua?
Happy writing!
Referensi:
https://blog.hubspot.com/marketing/how-to-write-a-video-script-ht