SEO

Belajar SEO – Mulai dari Mana?

Jika kamu sedang ingin belajar SEO, maka perlu step by step agar terarah. Apalagi, belajar SEO itu tidak hanya soal teori saja, tetapi juga dari praktek!

Bagaimana cara belajar SEO? Harus mulai dari mana?

1. Menetapkan Tujuan Belajar SEO

Pertama, agar kamu benar-benar serius mau belajar SEO. Maka kamu harus punya tujuan.

Tujuan dari belajar SEO ini apa? Apakah sekedar pengetahuan tambahan saja, atau justru ingin dijadikan sebagai karir ke depannya?

Dengan punya tujuan, kamu bisa punya motivasi dan tekun dalam menjalaninya. Tidak seperti orang-orang yang fomo hanya karena digital marketing sedang booming.

2. Mempelajari Cara Kerja Mesin Pencari

Karena SEO adalah search engine optimization, berarti kita harus tahu dulu bagaimana cara kerja mesin pencari.

Pada dasarnya, cara kerja mesin pencari mencakup:

  • Crawling
  • Indexing
  • Ranking

Namun, ada lagi turunan cara kerjanya yang lebih luas, yaitu:

  • Discovery
  • Crawling
  • Rendering
  • Indexing
  • Ranking

Penjelasan lengkap tentang cara kerja mesin pencari bisa kamu ketahui di tautan ini.

3. Mengetahui Tipe dalam SEO

SEO ada berbagai tipe.

a. Utama

  • On-page (konten dan optimasi di dalam situs)
  • Technical (semudah apa situs di-crawl dan diindeks mesin pencari)
  • Off-page (optimasi di luar situs)

b. Format

  • SEO untuk video
  • SEO untuk gambar

c. Tipe Situs

  • Local SEO
  • International SEO
  • Ecommerce SEO
  • News SEO
  • SEO untuk niche tertentu

Bagian tipe situs inilah yang membedakan praktisi SEO. Misalnya, ada yang lebih berpengalaman dalam mengurus situs e-commerce daripada situs berita.

Industri juga jadi pembeda dari seorang praktisi SEO.

4. Belajar Fundamental Marketing, Bahasa Pemrograman Website, UX, dan PR

Karena tipe utama dari SEO yang dijelaskan di bagian sebelumnya, maka belajar SEO sama dengan harus belajar fundamental dari:

  • Marketing (karena SEO adalah bagian dari digital marketing)
  • Bahasa pemrograman website (HTML, CSS, dan Javascript)
  • UX (untuk user experience situs)
  • PR (untuk mengenalkan situs di media nasional, media sosial, atau blog orang lain)

5. Membangun Situs atau Blog Pribadi

Oke, teori sudah, sekarang waktunya praktek.

Seorang praktisi SEO sebaiknya memulai praktek dengan cara mengembangkan blog atau situs pribadi seperti pemilik situs ini. farisyudza.com adalah bukti nyata dari implementasi SEO lewat blog pribadi.

Tidak hanya untuk praktek langsung, jika kamu belum punya klien, maka blog pribadimu menjadi portfolio sebagai daya tariknya.

Jika kamu ingin membangun situs/blog, kamu bisa mengklik tautan ini.

6. Mengikuti dan Belajar dari Praktisi SEO Profesional dan Berpengalaman

Nomor 1-5 bisa dilakukan secara otodidak. Namun, belajar SEO sebaiknya tidak sendirian karena pada dasarnya, pengalaman yang kita lalui berbeda dengan orang lain.

Pemilik situs ini pun belajar dari praktisi SEO profesional dan berpengalaman.

Berikut tokoh/figur terkenal di industri SEO Indonesia yang pemilik situs ini tahu dan rutin berbagi ilmu SEO serta aktif di berbagai komunitas SEO:

  • Muhammad Ilman Akbar (Founder DailySEO ID)
  • Ridho Putradi S’gara (Founder Search Agency)
  • Ryan Kristo Muljono (CEO Toffeedev)
  • Joe Handaya (Product dan SEO Ruangguru)
  • Esa Putra Tanjung (SEO expert, terutama SEO untuk berita)
  • Deric Santoso (Founder Optimaise.co.id)
  • Fadhil Dzikri Muhammad (Founder Apookat)
  • Erwin Pates (SEO Kumparan)
  • Radius Arianto (Turnbacklink)
  • Habibah Auni (Founder Selangkah Agency)
  • Ade Rizki Yulianto (Konsultan SEO DailySEO ID)

Sebenarnya masih banyak praktisi lain yang tentunya punya pengalaman dan skill luar biasa seperti Favo Perdana (Senior SEO di tech company SaaS, dia membuka sesi mentoring di Adplist), manajer SEO dari web seperti Alodokter, Glints, dll.

Untuk tokoh/figur SEO internasional, pemilik situs ini sering melihat posting-an Andrew Holland dan Neil Patel.

Sebisa mungkin belajarlah dari banyak mentor dan praktisi agar mendapatkan banyak perspektif ya. Karena pembeda dari seorang praktisi SEO adalah pengalaman/pengetahuan di industri dan jenis website yang pernah mereka urus 🙂

7. Ikut Kelas/Bootcamp/Course SEO untuk Belajar dan Networking

Mengikuti kelas/bootcamp/course SEO juga jadi sarana tidak hanya untuk menuntut ilmu SEO saja, tetapi networking bersama praktisi atau orang yang tertarik belajar SEO.

Terdapat banyak sekali kelas, bootcamp, atau course SEO yang menjamur di internet. Beberapa contohnya:

  • Course SEO dari DailySEO ID (fundamental dan intermediate), review SEO fundamental course-nya bisa kamu baca di tautan ini!
  • Course SEO dari website penyedia kelas seperti RevoU, Digitalskola, MySkill, dll.
  • SEO fighter bootcamp dari Search Agency (opini penulis, mirip Simak UI-nya praktisi SEO)
  • Course SEO dari luar negeri seperti Semrush

8. Mengikuti Komunitas SEO dan Aktif di dalam Komunitasnya

Belajar SEO juga tidak hanya lewat otodidak dan kelas, bisa juga dari komunitas. Bahkan bisa terjadi diskusi yang menimbulkan perspektif menarik dan tidak pernah dibahas di situs mana pun.

Beberapa komunitas SEO yang pemilik situs ini tahu:

  • DailySEO ID (milik DailySEO ID)
  • SEO for news
  • Search marketers Indonesia
  • SEO Insight Circle (dikelola oleh Fadhil Dzikri Muhammad)

Masih banyak komunitas SEO yang ada, misalnya di Facebook.

9. Update dengan Perkembangan SEO

Terakhir, belajar SEO itu berarti harus siap adaptif karena SEO itu terus berkembang. Contohnya, dulu mana ada featured snippet atau AI overview.

Beberapa situs yang kamu bisa jadikan tempat belajar SEO dan memantau perkembangannya:

  • Google Search Central)
  • DailySEO ID
  • SEJ (Search Engine Journal)
  • SEL (Search Engine Land)
  • Seroundtable
  • LinkedIn dari praktisi SEO
  • farisyudza.com (untuk belajar SEO)

10. Jika Ada Uang, Ikut Event SEO

Tambahan, jika ada uang, maka ikutilah event SEO. Beberapa event SEO yang worth it untuk diikuti:

Siap Belajar SEO?

Belajar SEO sebaiknya dilakukan secara gabungan, tahu kapan harus belajar sendiri, tahu kapan harus belajar bersama-sama.

Kalau kamu mau belajar SEO, pastikan bahwa kamu harus siap jadi orang yang adaptif karena algoritma Google tidak konstan alias berubah terus untuk user experience yang lebih baik.

Yah tunggu apalagi, lakukan apa yang ditulis di blog ini ya, selamat belajar 🙂

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *