CRO

Lead Magnet – Alat untuk Mendapatkan Prospek Potensial

Bingung bagaimana cara mendapatkan leads atau mengonversi traffic menjadi leads (lead generation)? Jawaban dari masalah tersebut adalah lead magnet.

Kok keren banget istilahnya lead magnet. Jadi semacam penarik leads begitu ya?

Memangnya apa itu lead magnet? Mengapa marketer memerlukannya? Bagaimana cara membuatnya?

Apa Itu Lead Magnet?

Lead magnet adalah taktik pemasaran berupa menawarkan “barter” value kepada user. Kita memberikan sesuatu secara gratis dan sebagai gantinya leads memberikan informasi kontak mereka seperti alamat surel (e-mail) atau nomor HP.

Tujuan dari Lead Magnet

Tujuan dari lead magnet adalah “menjalin hubungan” dengan calon prospek yang biasanya akan dilakukan oleh tim sales atau CRM (customer relationship management).

Jadi, bisa dibilang mirip dengan PDKT laki-laki ke perempuan yang disukainya, tapi bedanya, pada kasus lead magnetbrand “PDKT” ke calon klien potensial.

Secara SEO, lead magnet juga bisa menjadi link bait.

Bagaimana Cara Kerja Lead Magnet?

Biasanya, flow lead magnet yang umum adalah seperti ini:

  1. Pengunjung situs, baik itu dari call to action blog sendiri, kanal seperti organic search, media sosial, atau backlink yang mengunjungi landing page berisi lead magnet
  2. Pengunjung tersebut mengisi formulir atau memberikan kontak dengan cara login via e-mail (pemilik dapat kontak e-mail)
  3. Akhirnya, pengunjung tersebut diarahkan ke “laman terima kasih”, lalu mereka akan mendapatkan tawaran yang ditawarkan oleh pemilik situs/brand-nya
  4. Ada kiriman e-mail otomatis atau broadcast WhatsApp (jika leads memberikan nomor HP) ke leads-nya

Apa saja Ciri-Ciri Lead Magnet yang Bagus?

a. Relevan

Lead magnet yang bagus tentunya harus relevan dengan audiens. Jangan buat lead magnet berupa kalkulator KPR jika jasa yang kita jual adalah les bahasa Inggris.

Semakin relevan audiens, maka akan semakin banyak juga yang mengisi lead magnet. Kecuali, traffic yang kita dapatkan berasal dari blog/konten yang kurang relevan juga.

Selain relevan dengan audiens, pastinya lead magnet-nya juga harus relevan dengan produk/jasa yang kita jual.

b. Menarik dan Membuat Orang Susah Menahan Diri untuk Tidak Mengisi

Kalau tidak menarik, siapa juga yang mau isi lead magnet-nya kan?

Kita bisa buat lead magnet yang menarik dengan desain, penawaran, copies/pancingan yang bagus.

Contoh copies:

  • Seberapa kuat kamu menahan nafas?
  • Apakah kamu seseorang dengan kekuatan super?
  • Seberapa jago bahasa Inggrismu? Ayo kita tes!
  • Apakah mataku sehat?

c. Menawarkan Value kepada Audiens

Kamu mau nomor HP/e-mail prospek? Sebagai informasi, tidak ada namanya “makan siang gratis” di dunia ini. Kalau ingin mendapatkan nomor/e-mail, maka tawarkan value kepada mereka.

Kita juga pasti tidak ingin memberikan informasi kontak kita jika tidak ada untungnya juga buat kita bukan? Apalagi di era rawan kebocoran data seperti sekarang.

Karena itulah, buat tawaran dengan value yang menarik kepada audiens, sehingga mereka tidak hanya sekedar memberikan informasi kontak, tetapi bahkan sampai closing.

d. Dapat Diakses dengan Instan/Segera

Tidak ada yang mau laman dengan loading speed lambat seperti siput.

Landing page berisi lead magnet haruslah cepat loading speed-nya dan bisa diakses secepatnya/segera.

Kalau terlalu lama? Pasti visitor-nya akan kabur. Boro-boro jadi leads.

e. Bisa Disebar ke Orang Lain dengan Mudah

Karena tujuan dari lead magnet adalah mendapatkan leads, maka alat tersebut harus bisa disebar ke orang lain dengan mudah.

Jadi, prinsipnya mirip dengan marketing mulut ke mulut. Prospek yang closing atau berada di marketing funnel bawah bisa menyebarkan lead magnet kita dengan mudah, sehingga leads yang kita dapatkan juga makin banyak.

Sharing laman lead magnet di media sosial, bahkan di-pinned bisa jadi salah satu tips agar banyak orang mengisi lead magnet-nya.

f. Solutif

Lead magnet yang bagus menyertakan pain point dari prospek dan solusi yang ditawarkan brand ktia untuk menyelesaikan masalah mereka.

g. Banyak yang Mengisi dan Closing

Lead magnet yang berkualitas juga pastinya banyak yang mengisi, bahkan sampai menghasilkan penjualan (closing).

Lead magnet yang sederhana, tetapi menghasilkan leads dan closing yang banyak jauh lebih baik daripada lead magnet yang warna-warni dan “katanya” bagus, tetapi tidak ada yang mengisi, bahkan convert.

Bagaimana Cara Membuat Lead Magnet?

a. Ketahui Target Audiens

Untuk mengetahui ini, kita bisa melakukan A/B testing dengan beberapa variabel berikut:

Contoh dalam niche financial planner:

  • A adalah persona yang ingin sekali punya rumah, tapi tidak tahu apakah dari kesehatan keuangannya, ia sanggup mengambil KPR atau tidak
  • B adalah persona yang sedang buruk BI-checking-nya, tetapi ia ingin sekali mengambil pinjaman di bank. Ia butuh solusi untuk memperbaiki skor BI-checking-nya

Pastinya, persona A dan B memiliki lead magnet yang berbeda.

A butuh pengecekan kesehatan keuangannya secara lengkap, sementara B ingin segera lepas dari hutang dan membangun kebiasaan berhutang yang sehat (misalnya, melunasi hutang sebelum jatuh tempo).

Dari jumlah pengisian lead magnet atau jumlah closing/convertion rate, kita bisa tahu mana audiens yang merupakan sasaran kita.

Cara lain? Kita bisa lihat konten mana yang punya engagement paling tinggi.

b. Buat Lead Magnet-nya

Pembuatan lead magnet pastinya butuh martech (marketing technology), desainer, copywriter, dan tim engineer/developer, serta produk.

Diskusikan bersama dan buat lead magnet terbaik untuk market kita.

Sebaiknya kita mendapatkan informasi nomor HP dan e-mail. Lebih dari itu boleh-boleh saja, tetapi besar kemungkinan user akan kabur (mirip bounce rate) saat mengisi formulirnya.

c. Bangun Flow yang Tepat

Setelah pengisian lead magnetuser harus diberikan “jalan” yang mulus sampai closing.

Contoh flowlanding page-laman terima kasih-formulir-kiriman ke e-mail calon prospek.

Untuk media yang penghasilan bergantung traffic, bisa juga flow-nya adalah lewat gated content.

Data e-mail bisa kita gunakan untuk mengirimkan newsletter atau membawa mereka ke marketing funnel yang lebih di bawah. Sementara itu, dari data nomor HP, kita bisa melakukan pendekatan dengan WhatsApp.

d. Evaluasi dan Update

Bergantung pada lead magnet-nya, kita mungkin harus melakukan update. Terutama kalau dari evaluasi, banyak sekali user yang drop atau kabur saat mengisi lead magnet-nya atau copies kita sudah usang seperti pancingan “menurut data tahun 2015”, padahal sekarang tahun 2023. Jauh sekali!

Dari evaluasi juga, kita bisa memutuskan apakah kita perlu membuat lead magnet baru, A/B testing variabel lain, atau memotong/menambah flow berdasarkan perilaku user kita.

Siap Mendapatkan Prospek Bagus dari Lead Magnet?

Lead magnet adalah cara agar kita bisa menjalin hubungan dengan prospek agar mereka tidak hanya membeli/memakai jasa/produk, tetapi juga loyal dengan brand kita dan mengubah traffic menjadi leads, yang (semoga) menjadi klien.

Kita harus membuat lead magnet yang berkualitas terlebih dahulu. Mengapa? Karena prospek pastinya banyak berpikir untuk memberikan informasi kontak. Value yang ditawarkan kepada mereka harus setara, atau bahkan lebih tinggi.

Yuk kita dapatkan prospek yang banyak dan berkualitas dengan lead magnet!

Bagaimana dengan contoh lead magnet? kamu bisa lihat di sini!

Sumber:

https://blog.hubspot.com/marketing/creating-lead-generation-offers-from-blogs

https://ahrefs.com/blog/lead-magnet/

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *