Menunda Pekerjaan – Terlihat Menyenangkan, tetapi Berbahaya
Apakah kamu suka menunda pekerjaan? Sebenarnya, ada baiknya untuk tidak menunda-nunda untuk melakukan suatu tugas, apalagi jika tugasnya termasuk urgent dan penting dalam kuadran di matriks Eisenhower.
Baik itu lansia, dewasa, remaja, bahkan anak-anak terkadang jatuh pada perangkap bernama suka menunda pekerjaan. Sebenarnya, apa penyebab sifat suka menunda-nunda sesuatu? Apa ada bahayanya? Bagaimana cara mengatasinya?
Apa Itu Procrastination atau Menunda?
Procrastination adalah sebuah tindakan untuk menunda suatu pekerjaan secara disengaja, padahal tidak ada uzurnya.
Contohnya, karena ada pekerjaan yang urgent dan penting, tetapi A memilih untuk mengerjakannya nanti, saat deadline-nya tinggal 2 jam lagi, tanpa alasan yang jelas/logis.
Orang yang suka menunda pekerjaan sebenarnya sadar akan kebiasaan buruk mereka ini. Bahkan mungkin mereka bertanya-tanya mengapa mereka menunda atau ketika sudah menyesal.
Penyebab Suka Menunda Pekerjaan
Pada intinya, menunda pekerjaan itu terjadi karena dorongan untuk melakukan sekarang lebih kecil daripada dorongan untuk menunda. Hal ini sendiri bergantung pada kondisi internal dan eksternal seseorang.
Beberapa penyebab orang menunda pekerjaan, antara lain:
- Memprioritaskan kenikmatan jangka pendek, meski tahu hasilnya akan buruk dalam jangka panjang
- Pekerjaannya membosankan, tidak menarik, atau terlalu sulit
- Cemas atau ketakutan karena takut dikritik
- Merasa overwhelmed karena pekerjaan terlalu banyak, sehingga bingung mau mulai dari mana
- Perfeksionis alias tidak ingin ada satu pun kesalahan
- Tidak terhubung dengan tujuan di masa depan
- Motivasi rendah
- Ekspektasi terlalu tinggi
- Manajemen waktu yang buruk
- Perilaku seperti rebel
- Kondisi kesehatan mental seperti depresi
- Energi yang rendah karena kurang tidur atau makan
- Self control yang buruk
- Lingkungan yang banyak distraksi
- Mengiyakan semua ajakan, kurang berani berkata tidak
Bahaya Sering Menunda Pekerjaan
Beberapa hal ini menjadi bahaya dari menunda pekerjaan, apalagi kalau sering dilakukan:
a. Pekerjaan Makin Menumpuk
Awalnya kerjaan cuma satu, lalu karena ditunda, muncul lagi kerjaan berikutnya, sehingga kerjaannya jadi dua. Lagi-lagi karena menunda, kerjaan bertambah lagi jadi tiga, dan seterusnya.
Begitulah akhirnya, kerjaan makin menumpuk gara-gara pekerjaan makin menumpuk akibat dari menunda pekerjaan.
b. Burnout
Dampak dari menunda pekerjaan dan akhirnya kerjaan makin menumpuk, akhirnya deadliner. Pada akhirnya, overwhelmed, sehingga burnout.
Kerja saat burnout pasti banyak kesalahan dalam pekerjaannya. Hal ini berbahaya jika pekerjaannya perlu HSE yang ketat.
c. Banyak Prioritas dan Manajemen Waktu yang perlu Diatur Ulang
Karena keseringan menunda pekerjaan, banyak jadwal yang harus diatur ulang. Awalnya dari tidak urgent jadi urgent. Akhirnya ada urusan urgent dan penting (dalam matriks Eisenhower) yang bertambah.
Pusing kan kalau kebanyakan urusan penting dan urgent?
d. Tidak Semua Pekerjaan Selesai Tepat pada Waktunya
Karena kebanyakan pekerjaan akibat menunda dan tidak kuat, akhirnya pekerjaan tersebut tidak selesai tepat waktu/sesuai dengan deadline.
Belum melihat kualitas pekerjaannya. Lagipula, disiplin waktu yang buruk dapat menyebabkan:
- Hilangnya kepercayaan orang lain
- Menjadi kebiasaan buruk
- Tidak bisa tegas terhadap diri sendiri
e. Menumbuhkan Reputasi Buruk
Orang yang suka menunda pekerjaan, bahkan sampai kerjaannya melebihi deadline berpotensi untuk membuat jengkel teman kerja dan kliennya.
Jika kebiasaan ini diteruskan, reputasi dan nama baik akan terancam.
f. Tidak Tercapainya suatu Tujuan
Kita bisa berencana untuk mencapai tujuan, tapi ada hama bernama “menunda pekerjaan” saat implementasinya.
Kelamaan menunda, akhirnya tidak sadar bahwa cukup banyak waktu yang terlewat. Tujuan pun makin lama jauh dari kata tercapai.
Bagaimana Cara agar Tidak Sering Menunda Pekerjaan?
a. Bikin Target yang SMART
Buatlah target yang SMART, yaitu target yang:
- Spesifik
- Dapat diukur
- Dapat dicapai
- Relevan dengan tujuan jangka panjang
- Dapat diukur berdasarkan waktu
Target yang tidak SMART biasanya akan menurunkan motivasi, baik itu target yang terlalu ambisius atau pun terlalu mudah.
b. Ketahui Pemicu Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Coba ingat baik-baik kira-kira apa pemicu kamu untuk menunda pekerjaan. Coba pakai 5W 1H ini:
- Apa ada barang/orang spesifik yang membuatmu terdistraksi?
- Mengapa kita memprioritaskan barang tadi daripada pekerjaan yang penting dan urgent?
- Dimana tempat/lingkungan kita biasa mulai menunda?
- Kapan waktu/jam perasaan mulai menunda sering datang?
- Siapa saja yang kamu temui/ajak bicara ketika sedang menunda pekerjaan?
- Bagaimana proses pikiranmu sampai memutuskan untuk menunda sesuatu?
5W 1H di atas bisa membantumu untuk mengidentifikasi penyebabnya.
c. Buat Rencana dan Implementasikan!
Setelah mengetahui pemicunya, kita bisa mulai buat rencana agar tidak menunda pekerjaan. Contohnya:
- Buat target sesuai SMART Goals
- List support system untuk punya reminder agar tidak menunda pekerjaan serta meningkatkan disiplin waktu
- Kelompokkan tugas dan prioritas dengan matriks Eisenhower
- Jadwalkan sesuai dengan kuadran matriks Eisenhower
- Batasi/hindari pemicu dari keinginan untuk menunda. Berani berkata tidak untuk hal yang tidak penting dan tidak urgent
- Evaluasi secara berkala
Mari Stop Kebiasaan Menunda Pekerjaan!
Menunda pekerjaan itu mungkin terlihat menyenangkan, apalagi kalau kita sedang malas-malasnya untuk bergerak. Namun, terdapat bahaya di balik kesenangan sementara dari kebiasaan buruk tersebut.
Ketahui pemicu dari kebiasaan menunda pekerjaan dan buatlah rencana dan implementasikan agar kebiasaan buruk tersebut berhenti secara perlahan.
Ingat, kalau kita sering menunda pekerjaan, yang rugi adalah diri sendiri. Bahkan orang lain juga bisa kena getahnya jika hal ini merupakan kerja kelompok/antar departemen. Jadi, jangan jadi hama/beban karena keegoisan berupa suka menunda.