Disiplin Waktu – Mengapa Penting dan Cara Melatihnya
Pernah membuat orang-orang jengkel karena terlambat, padahal waktu perjanjian telah ditetapkan? Pasti rasanya tidak enak bukan (kecuali sudah tidak punya malu)? Sebenarnya hal tersebut bisa dicegah dengan disiplin waktu yang baik.
Lebih dari sekedar menjaga perasaan orang-orang dengan menjaga janji. Disiplin waktu punya manfaat yang jauh lebih daripada itu. Apa saja manfaatnya? Bagaimana cara melatih/membangun kebiasaannya?
Apa itu Disiplin Waktu?
Dikutip dari KBBI, disiplin adalah tata tertib, ketaatan terhadap peraturan, atau bidang studi.
Konteks di sini, disiplin waktu berarti adalah ketaatan terhadap waktu yang telah ditentukan. Contohnya adalah jika jam 9 pagi adalah waktunya menulis, maka orang yang disiplin waktu akan menulis pada jam tersebut tanpa terlambat semenit pun.
Disiplin waktu sendiri erat kaitannya dengan soft skill, konsistensi, penyusunan prioritas, manajemen waktu, dan workload yang ada.
Mengapa Disiplin Waktu itu Penting?
a. Meningkatkan Produktivitas
Pernah menunda pekerjaan atau punya prinsip “kenapa harus mengerjakan hari ini kalau bisa mengerjakannya besok”? Jelas kalau produktivitas akan turun dengan prinsip seperti itu. Bahkan tanpa disadari, kerjaan bisa menumpuk.
Disiplin waktu akan meningkatkan produktivitas karena setiap kegiatan atau janji dilakukan dengan disiplin dan sesuai dengan waktunya.
Tidak ada kegiatan yang harus dihapuskan atau diri merasa overwhelmed karena semuanya sesuai dengan jadwal.
b. Cerminan Attitude yang Baik
Tidak hanya hard skill, soft skill juga diperlukan dalam hidup. Mau sejago apa pun orang, kalau disiplin waktunya buruk, pasti tidak akan disukai oleh rekan kerja, bosnya, klien, atau bahkan saudara sedarahnya sendiri.
Orang yang on time alias disiplin waktunya baik biasanya punya prinsip hidup yang kuat serta attitude yang baik. Mereka menghargai janji, jadwal, dan waktu, sesuai dengan kesepakatan.
c. Menghindari Burnout
Jika disiplin waktu kita tidak baik, ada kemungkinan banyak tugas kita tertunda, sehingga menumpuk.
Mengerjakan tugas yang banyak, apalagi sangat dekat dengan deadline dapat menyebabkan burnout.
Bukan hanya kualitas kerjanya saja yang jelek, kesehatan kita juga bisa turun karena dipaksa “mode kebut semalam”.
d. Belajar Hidup Terencana
Ada kalanya hidup itu sebaiknya tidak mengalir seperti air atau mengandalkan spontanitas.
Jika kita punya tujuan yang SMART (specific, measureable, achieveable, relevant, time-based), maka hidup terencana itu penting karena tanpa rencana yang jelas, kita tidak mungkin mencapai suatu tujuan.
Disiplin waktu adalah bagian dari hidup yang terencana karena orang yang punya disiplin dalam hal tersebut biasanya punya jadwal yang jelas setiap harinya.
e. Terbiasa Menyusun Prioritas
Kalau kita punya disiplin waktu yang bagus, kita pastinya punya susunan prioritas yang jelas.
Kegiatan yang urgent dan penting akan masuk ke jadwal yang pas dan tidak bisa diganggu gugat.
Pada akhirnya, kita akan belajar untuk berkata tidak untuk hal yang mengganggu kedisiplinan waktu dan tidak penting + tidak urgent.
Matriks Eisenhower bisa membantu dalam menyusun prioritas.
f. Mematikan Kebiasaan Menunda
Punya kebiasaan menunda? Hal ini bisa ditangkal dengan membangun disiplin waktu yang baik.
Setelah terbiasa punya disiplin waktu yang baik, pastinya kita akan sungkan untuk menunda suatu hal, apalagi jika memang sudah waktunya untuk dikerjakan.
g. Menghargai Pentingnya Waktu
Pribadi yang punya disiplin waktu yang baik pasti sangat menghargai waktu.
Waktu itu sangat berharga karena tidak bisa diputar ulang dan hanya bisa bergerak maju.
Statement ini baru akan berubah jika mesin waktu ditemukan suatu saat nanti.
Bagaimana Cara punya Disiplin Waktu yang Baik?
a. Mencatat To Do List
Cara pertama agar punya disiplin waktu yang baik adalah mencatat apa-apa saja yang akan kita lakukan ke depannya.
Tidak harus sampai setahun ke depan, untuk awal, bisa cukup seminggu ke depan saja.
b. Menyusun Prioritas
Setelah mencatat to do list, kita bisa menyusun prioritas berdasarkan urgensi dan seberapa penting kegiatan/tugas tersebut.
Matriks Eisenhower dapat membantu kita dalam menyusun prioritas. Pada intinya:
- Prioritaskan hal yang urgent dan penting
- Jadwalkan hal yang tidak urgent, tetapi penting
- Delegasikan hal yang urgent, tetapi tidak penting
- Tinggalkan hal yang tidak urgent dan tidak penting
c. Membuat Jadwal
Prioritas jelas, waktunya membuat jadwal. Kita tidak harus mencatatnya di kertas. Microsoft Excel atau Spreadsheet dapat membantu dalam hal ini, bahkan Google Calendar juga bisa menolong kita untuk membuat hal ini.
Isi tabel/sel dengan jam/hari/tanggal/tahun dan estimasi durasi suatu tugas.
Jika menggunakan Google Calendar, orang-orang juga jadi tahu apa yang sedang kita lakukan, sehingga distraksi bisa diminimalkan.
Pro tip: jangan lupa sediakan waktu untuk istirahat agar tidak terjadi burnout.
d. Belajar Berkata Tidak
Jadawal telah tersusun rapi beserta prioritasnya, waktunya berani mengatakan tidak.
Orang yang punya disiplin waktu berani berkata tidak untuk urusan mendadak yang tidak urgent dan tidak penting.
Tidak enak karena takut menyinggung? Sejak kapan kita punya tanggung jawab atas perasaan orang lain?
Beberapa hal yang mungkin bisa menggeser prioritas di jadwal:
- Keadaan darurat pihak lain yang butuh atensi kita seperti keluarga butuh pertolongan/mendapat musibah
- Kecelakaan mendadak pada diri kita
- Hutang budi kepada orang yang meminta
- Power dari orang yang meminta
Meski demikian, selalu prioritaskan untuk konsisten dan patuh dengan jadwal yang dibuat.
e. Sediakan Reward/Punishment Kecil
Pasti ada rasa jenuh saat melakukan sesuatu, misalnya jenuh saat menulis. Untuk itu, kita bisa memberikan diri kita self reward jika berhasil disiplin waktu dalam periode tertentu.
Contohnya, jika kita berhasil mengerjakan PR sebelum deadline selama lima hari beruntun, maka kita berhak untuk membeli tenderloin dengan ukuran besar.
Selain reward, tidak ada salahnya untuk memberikan punishment kecil agar kita bisa jera karena tidak menaati jadwal yang berlaku.
Misalnya, kalau kita telat dalam sampai ke janji dengan seseorang, kita diwajibkan untuk sit up sebanyak 50 kali.
f. Pasang Reminder
Belum terbiasa dengan jadwal? Coba pasang reminder untuk setiap jadwalmu.
Reminder-nya tidak harus jam weker kok. Bahkan support system kita seperti istri, ayah, ibu, adik, pacar, teman dekat, dll. bisa jadi bala bantuan sebagai reminder jadwal kita.
Mari Jadi Pribadi yang lebih Baik dengan Disiplin Waktu!
Pasti kita akan hormat dan segan terhadap orang yang disiplin waktunya baik. Tidak hanya diri sendiri, ketika kita jadi pemimpin untuk suatu komunitas, hal yang paling mudah dijadikan teladan adalah disiplin waktu. Kalau pemimpinnya saja terlambat datang, apalagi anak buahnya.
Lebih dari sekedar datang on time, banyak manfaat dari disiplin waktu, baik itu untuk diri sendiri dan orang lain.
Jadi, apakah kita masih mau menjadi orang yang tidak menghargai waktu?