Apa Sebenarnya Tugas Content Writer? Ini Jawabannya!
Untukmu yang ingin jadi content writer atau baru menyelami bidang ini, mungkin pernah ingin sekali bertanya kepada klien atau atasanmu tentang “tugas content writer“. Mengapa? Karena pekerjaan ini sering kali palu gada, bahkan tidak sedikit pihak yang bekerja sebagai content writer, tetapi merangkap sebagai editor atau pun content planner, bahkan graphic designer.
Memangnya apa sih tugas content writer?
Tugas Utama Content Writer
Pada dasarnya, tugas utama dari content writer adalah menulis artikel, baik itu pendek atau pun panjang dengan tujuan dan brand guideline yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau sesuai dengan brief yang diberikan.
Selain tugas di atas, maka hal tersebut bersifat tambahan atau sudah jadi bagian dari pekerjaan content writer. Contohnya adalah melakukan riset dengan referensi yang kredibel, baik itu dengan googling atau pun wawancara dengan narasumber agar tulisannya dapat dipercaya oleh target audiens.
Biasanya, tujuan dari content writing adalah mengedeukasi pembaca atau membuat pembaca membeli, tergantung dari target audiens dan marketing funnel.
Tugas Tambahan/Sekunder dari Content Writer
Terkadang, bahkan sering. Content writer mendapatkan tugas tambahan yang sebenarnya harusnya adalah tugas profesi lain, yaitu editor dan content planner. Yaitu:
- Riset keyword atau topik untuk keperluan SEO
- Swa-editing atau dengan kata lain self-editing karena menulis tanpa editor
- Mengoptimasi on-page SEO konten, seperti memakai meta tag (header tag, title tag, dan meta description). Untuk bagian ini, editor atau pun penulis bisa melakukannya
- Merevisi artikel sesuai dengan masukan dari editor
Desain grafis bukanlah tugas dari content writer. Itu adalah pekerjaan dari graphic designer.
Bagaimana jika Content Writer Mendapatkan Tugas yang “Palu Gada”?
Terkadang, ada perusahaan yang memperjakan content writer dengan tugas yang “palu gada”, bahkan sampai keluar dari job description dan skill mereka seperti mendesain/edit gambar, sehingga gaji content writer–nya kurang ideal, harusnya ditambah scope of work lain.
Menurut opini penulis, sebaiknya tolaklah “palu gada” jika kamu mendapatkan pekerjaan di luar tugas content writer, apalagi jika sudah jauh keluar dari job description-nya.
Pekerjaan “palu gada” hanya menyebabkan kamu burnout dan tulisan jadi tidak maksimal kualitasnya.
Tidak kuat “palu gada”? Segera resign dan carilah pekerjaan baru.
Pahami Tugas Content Writer sebelum Melamar Pekerjaan
Pada loker, pastinya ada job description dari content writer. Dari sana, kamu bisa melihat apakah suatu perusahaan benar-benar memberlakukan tugas content writer mereka dengan baik atau tidak.
Perusahaan yang membuat content writer melakukan pekerjaan “palu gada”, besar kemungkinan tidak punya modal yang cukup kuat atau analisa beban kerja yang kurang baik. Jadi, andai kamu masih memaksa untuk melamar di perusahaan seperti itu, maka siapkanlah mental dengan baik. Hidup itu pilihan.
Yuk mulai pahami tugas content writer!