Dalam proses end-to-end pembuatan artikel/blog, terdapat hal yang harus dilakukan setelah draft pertama selesai. Tepatnya, tentang apa yang harus dilakukan setelah menulis artikel/blog.
Eh, tidak langsung dipublikasikan ya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum masuk ke fase tersebut.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan setelah menulis artikel/blog!
Self editing adalah menyunting artikel, namun proses ini tidak dilakukan oleh orang lain, namun oleh diri sendiri.
Biasanya, proses ini dilakukan oleh diri sendiri dengan cara membaca ulang draft pertama yang kita buat.
Kelemahannya, terkadang kita bisa tidak sadar tentang kesalahan yang kita buat sendiri. Lagipula, menilai diri sendiri adalah yang tersulit bukan?
Kalau kita punya editor/kurator, setelah self editing, maka kita harus memberikan draft yang kita buat kepada mereka.
Biarkan mereka mengomentari draft kita sebelum melakukan revisi atau biasanya mereka bisa melakukan penyuntingan sendiri kalau kesalahan atau apa yang perlu diperbaiki tidak terlalu banyak.
Kalau hal yang perlu direvisi cukup banyak, biasanya editor akan memberikan komentar terhadap tulisan yang kita buat. Bisa berupa bagaimana cara agar paragraf bisa lebih baik, adanya kesalahan seperti typo, outline yang kurang enak flow-nya, dan lain-lain.
Feedback dari editor menjadi guideline bagi kita dalam memperbaiki tulisan.
Di bagian ini, kita tidak perlu memperhatikan bagian yang tidak di-highlight, cukup fokus pada masukan yang diberikan oleh editor.
Setelah perbaikan, waktunya mengembalikan artikel yang kita perbaiki kepada mereka.
Kalau mereka puas, harusnya tulisannya akan segera dipublikasi. Jika belum, maka langkah tiga akan diulang lagi sampai menurut editor, artikelnya telah layak di-posting.
Akhirnya, setelah proses penyuntingan, waktunya publikasi.
Jika menggunakan content management system seperti WordPress. Ada tombol publish untuk mempublikasikan blog yang kita buat.
Eits, publikasi bukanlah bagian terakhirnya loh. Setelah dipublikasi, waktunya evaluasi tulisan yang kita buat.
Beberapa metrik yang bisa dievaluasi adalah:
Feedback seperti komentar pada blognya (blogwalking) juga bisa jadi masukan yang bagus selama relevan.
Sudah capek-capek membereskan tulisan kita, bukan berarti langsung posting begitu saja. Ada lagi proses yang dilalui setelah menulis artikel/blog, mulai dari penyuntingan, feedback dari editor (jika ada), publikasi, dan evaluasi.
Semoga dari seluruh proses end-to-end pembuatan artikel/blog, performanya sangat apik!
Untuk persiapan sebelum menulis, kamu bisa mengetahuinya di tautan ini.
Happy writing!
Kamu lagi cari motor bukan sembarangan motor? Motor kelas premium yang berbeda dengan yang lainnya?…
Freelancer berbeda dengan pekerja umumnya karena penghasilannya tidak pasti. Pas ada projek, cuan gede-gedean, giliran…
Google ads atau SEM adalah kanal digital marketing yang bisa digunakan untuk cepat mendapatkan awareness…
Apakah profesi SEO Specialist akan Digantikan oleh AI? Di zaman sekarang ini, siapa yang tidak…
Gagal verifikasi Google ads pasti jadi momok tersendiri bagi praktisi SEM/digital marketing. Apalagi, konsekuensi dari…
Sebagai praktisi yang sudah hampir 4 tahun berkarir di SEO, pemilik blog ini ingin sedikit…