Bagaimana Cara Membuat Outline Artikel yang Benar?
Artikel tanpa sebuah outline bagaikan manusia tanpa kerangka atau tidak jelas kerangkanya. Bayangkan sebuah bangunan, tetapi kerangkanya asal-asalan atau tidak ada kerangkanya, pasti bakal hancur, begitu pula dengan artikel. Karena itulah, cara membuat outline artikel itu diperlukan karena outline artikel adalah bagian dari cara membuat konten/artikel, baik itu untuk SEO atau pun tidak (seperti esai, novel, dan buku).
Jadi, mengapa outline artikel itu penting? Bagaimana cara membuatnya?
Apa Itu Outline Artikel?
Simpelnya, outline artikel adalah kerangka atau gambaran dari artikel yang akan kita buat.
Bentuk outline dalam artikel SEO dapat dilihat dari penggunaan heading 1, heading 2, heading 3, dst (header tag).
Mengapa Perlu Ada Outline Artikel?
a. Mempermudah Penulisan Artikel
Bayangkan kalau kita cuma dapat topik/kata kunci tertentu saja saat diberi brief, pasti bingung kan mau menulis apa?
Nah, outline artikel akan mempermudah dalam penulisan artikel karena jelas sekali kerangkanya. Jadi, kita tahu harus menulis apa, sehingga tidak ada tebak-tebakan yang berujung revisi.
Semakin jelas outline-nya, maka semakin mudah juga suatu artikel untuk ditulis (kecuali bahasan berat yang butuh membaca jurnal ilmiah sebagai referensi).
b. Memperkecil Peluang Kesalahan Penulisan dalam Artikel
Terkadang, kita harus introspeksi diri kalau penulis tidak menulis sesuai harapan kita. Bisa jadi kitanya yang terlalu membebaskan atau tidak memberikan outline yang jelas, sehingga penulis terlihat asal-asalan dalam menulis.
Untuk menghindari kesalahan yang membuang waktu karena perlu ada revisi, outline artikel harus diberikan sejelas-jelasnya dan sedetail-detailnya sebelum artikelnya dibuat.
c. Mengevaluasi Artikel
Saat membuat outline artikel, kita bisa mengevaluasi outline artikel kita. Apakah sudah memenuhi search intent pembaca? Atau sebenarnya ada bahasan yang perlu ditambah atau malah dikurangi?
Bagaimana Cara Membuat Outline Artikel?
a. Pahami Search Intent Pembaca
Khusus untuk pembuatan artikel SEO, basis dari outline artikel adalah search intent. Jadi, artikel kita wajib memenuhi search intent pembaca.
Misalnya, kalau kita mencari kata kunci “cara menulis ulasan pertandingan sepak bola“, maka kerangkanya harus berisikan topik tersebut. Berikut penerapannya:
- Tonton pertandingan secara langsung
- Menggunakan video kalau tidak bisa menonton langsung
- Catat momen-momen penting
- Perhatikan perubahan yang terjadi selama pertandingan
- Evaluasi dan sunting ulasan yang dibuat
Search intent bisa dibilang menjadi tujuan dari cara membuat outline artikel. Ingat ada empat jenis search intent, yaitu:
- Informational
- Navigational
- Transactional
- Commercial
Pembuatan outline dari search intent ini juga berpengaruh dalam pembuatan judul. Jadi, harus diperjelas tujuan dari artikelnya.
b. Cari Referensi dari Outline yang Dibuat
Setelah search intent, coba riset kecil-kecilan dari outline yang kita buat. Apakah mudah dicari informasinya atau tidak? Kalau masih kontroversi atau tidak jelas fakta/hoax, sebaiknya cari angle lain di mana outline yang kita buat akan menghasilkan artikel faktual.
Jangan korbankan etika untuk membuat artikel yang belum jelas faktual atau tidak. Sebagai penulis, tanggung jawab kita adalah memberikan informasi yang akurat.
Referensi yang sulit ditemukan juga memperlama proses pengerjaan artikel dan kurasinya.
c. Pakai 5W+1H
Kebingungan rasa writer’s block saat membuat kerangka? Nah, cara membuat outline artikel yang paling mudah sebenarnya adalah memakai 5W+1H yang terdiri dari:
- What
- Why
- Where
- When
- Who
- How
Untuk artikel yang panjang, disarankan menggunakan what, why, dan how karena biasanya jawaban dari pertanyaan tersebut sangatlah panjang, terutama bagaimana karena bertanya soal proses.
5W+1H ini juga bisa didapatkan lewat fitur seperti people also ask di Google SERP.
d. Temukan Angle yang Menarik
Dari 5W+1H, cara membuat outline artikel selanjutnya adalah menemukan angle atau sudut pandang yang menarik.
Sudut yang menarik bisa dilihat dari:
- Tokoh berpengaruh yang terlibat
- Dampak besar terhadap masyarakat
- Hal yang jarang terjadi
- Interpretasi statistik seperti kemenangan beruntun/tidak terkalahkan
Biasanya, hal ini dipakai dalam pembuatan berita, tetapi bisa diterapkan juga di artikel untuk marketing.
Angle yang menarik di sini jugat termasuk USP atau sudut pandang yang unik atau dengan kata lain, sudut pandangnya tidak ditemukan di artikel lainnya, tetapi ingat kalau artikelnya wajib memenuhi search intent.
e. Evaluasi Outline
Terakhir, evaluasi lagi outline yang kita buat. Evaluasinya adalah:
- Apakah sudah memenuhi search intent target pembaca?
- Apakah outline-nya lengkap? Atau perlu ditambah lagi? Atau malah ada yang perlu dikurangi?
- Urutan dari outline-nya sudah smooth atau ada yang perlu diletakkan di awal atau di tengah, atau malah di akhir?
- Apakah outline-nya cukup jelas untuk penulis?
Yuk Terapkan Cara Membuat Outline Artikel di Blog Ini!
Menerapkan cara membuat outline artikel sebenarnya tidak hanya memberikan gambaran lengkap artikel kita, tetapi juga mempermudah penulis dalam melakukan pekerjaannya, sehingga artikel bisa cepat dibuat dan peluang terjadinya banyak penyuntingan bisa diperkecil. Ingat, penulis itu bukan cenayang.
Ciri outline artikel yang bagus adalah:
- Detail dan jelas
- Menjawab search intent pembaca
- Urutan dan flow-nya smooth
- Punya angle yang menarik
Mari buat outline artikel yang bagus, demi pembaca kita!
Sumber:
https://ahrefs.com/blog/content-outline/#4-how-to-outline-your-content-in-five-steps
https://www.examples.com/education/content-outline-writing-tips-and-example.html
Pingback: 9 Cara Membuat Penutup Artikel yang Baik agar Pembaca Puas
Pingback: Keyword Density - Berapa Jumlah Keyword yang Ideal di Artikel?
Pingback: Content Brief - Solusi Jitu agar Konten Minim Revisi