Content Writing

7 Cara Menulis Berita – demi Kualitas Berita yang lebih Baik

7 Cara Menulis Berita – demi Kualitas Berita yang lebih Baik

Setiap hari, kita mungkin membaca berbagai berita dari media massa. Namun, pernahkah kamu terpikirkan soal cara membuat berita? Bagaimana caranya tulisan yang selalu dimuat di media massa tersebut dibuat? Apalagi produksinya tidak main-main, yaitu setiap hari!

Untukmu yang sedang belajar menjadi penulis berita atau jurnalis, berikut cara menulis berita!

1. Kumpulkan Data dari Berbagai Sumber soal Hal yang Layak Menjadi Berita

Tidak semua peristiwa layak untuk dijadikan berita. Contohnya di Spongebob, ia pernah menulis berita soal pria yang mempehatikan tiang. Jelas bahwa hal tersebut tidak layak dijadikan berita. Kalau pun viral, hal itu membuat citra pembuat berita dan medianya menjadi buruk.

Contoh beberapa parameter untuk mengukur kelayakan apakah suatu hal cocok jadi berita atau tidak adalah:

  • Tokoh
  • Magnitudo
  • Tren

Pastikan juga data yang dikumpulkan berasal dari referensi yang kredibel.

2. Mencari Narasumber yang Sesuai

Setelah mengumpulkan beberapa data soal berita yang mau ditulis. Langkah selanjutnya adalah mencari narasumber yang sesuai. Contohnya, kalau ada berita kecelakaan, maka narasumber yang cocok adalah saksi mata di sekitar tempat kejadian perkara. Sementara itu, kalau soal temuan saintifik, maka profesor bisa menjadi narasumber yang tepat.

Sayangnya, sekalipun narasumbernya tepat untuk berita, mereka belum tentu mau untuk diwawancara. Jadi, jangan lupa untuk mengabari dan meminta izin apakah mereka mau diwawancara sebagai narasumber atau tidak dan memperkenalkan diri dari media mana.

Kalau bisa, narasumber yang dicari lebih dari satu agar saat proses penyuntingan, kita bisa membandingkan mana yang fakta dan opini atau bahkan ada perkataan yang tidak faktual dari narasumbernya.

3. Mempersiapkan Wawancara dengan Narasumber

Usai mencari narasumber, waktunya mempersiapkan wawancara.

Contoh persiapannya adalah membuat list pertanyaan yang mencakup keseluruhan 5W1H dan uang untuk transportasi ke narasumber. Selain itu, mempelajari isu dari topik yang ingin dijadikan berita juga termasuk persiapan loh.

4. Melakukan Wawancara dengan Narasumber

Waktunya melakukan wawancara dengan narasumber. Untuk langkah pertama, perkenalkan diri dulu dan beri tahu kamu berasal dari pers/media mana.

Saat narasumber menjawab pertanyaan dari wawancara, pastikan kamu mencatat poin atau bahkan keseluruhan kalimat yang diucapkan jika diperlukan.

Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih di akhir wawancara kepada narasumber.

5. Buat Outline

Dari hasil wawancara berbagai narasumber, waktunya membuat outline.

Pembuatan struktur dan outline ini berdasarkan teknik inverted pyramid di mana informasi terpenting diletakkan di paling atas, sementara semakin ke bawah, informasinya semakin trivial (kurang penting).

Perbedaan dari berita dan artikel termasuk dari outline-nya Artikel tidak harus memakai inverted pyramid.

6. Mulai Menulis Draft Berita

Setelah outline-nya jadi, waktunya menulis draft pertama dari beritanya.

Saat menulis draft, ingat bahwa berita itu fokusnya pada fakta dan menyampaikan peristiwa yang sudah terjadi. Jadi, jangan sampai ada opini pribadi ada pada tulisannya.

Berbeda dengan artikel, berita tidak boleh ada opini penulis, makanya jangan heran kalau tulisan berita terkesan kaku dan satu arah. Kalimat deklaratif bisa membantu dalam penulisan berita.

7. Melakukan Penyuntingan

Setelah draft pertama selesai, coba lakukan self editing sebelum memberikan draft-nya kepada editor atau redaktur. Mereka akan melakukan proses penyuntingan juga, namun tidak hanya sekedar pengecekan typo, tetapi juga apakah informasi di beritanya faktual dan tentunya ada brand voice dari media. Apakah tone-nya sudah sesuai atau belum.

Kelar proses penyuntingan, tinggal tunggu berita tulisanmu dipublikasi.

Mari Tulis Berita yang Faktual dan Akurat!

Banyak sekali keluhan warganet soal berita yang clickbait, bahkan ada yang dibuat dari berbagai POV atau angle, tetapi isinya sama saja. Semoga artikel cara menulis berita ini bisa berdampak kepada penulisan berita meski hanya sedikit.

Berita itu harus faktual. Jangan sampai ada hoaks, sehingga jadi bola liar karena berita itu dibaca oleh banyak orang. Penulis berita, editor, dan pimred harusnya sadar akan hal tersebut.

Happy writing!

Referensi:

https://www.grammarly.com/blog/news-article/

https://libguides.southernct.edu/journalism/howtowrite

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *