Keyword Mapping – Ketahui agar Tidak “Tersesat”!
Riset keyword adalah skill dasar yang harus dikuasai oleh SEO specialist agar situsnya mudah ditemukan lewat Google. Namun, ada lagi turunan dari skill ini, yaitu memetakan keyword atau dengan kata lain keyword mapping.
Jika dianalogikan, keyword mapping ini mirip dengan membuat content pillar loh. Bagi blogger, SEO specialist, atau digital marketer, yuk ketahui tentang hal ini!
Apa Itu Keyword Mapping?
Keyword mapping adalah menempatkan suatu keyword pada tiap laman. Jadi, setiap satu laman hanya punya satu fokus keyword saja.
Tujuan dari Keyword Mapping
Tujuan dari keyword mapping adalah memastikan bahwa keyword yang kita tempatkan telah memenuhi search intent dan berpeluang besar untuk ranking di SERP.
Manfaat Keyword Mapping
a. Mengorganisir Konten
Dengan keyword mapping, kita bisa mengorganisir konten pada pilar atau topik/subtopik tertentu.
Hal ini tidak hanya membantu pembaca untuk memahami situsmu, tetapi juga Google akan semakin paham sebenarnya apa identitas dari situs kita.
b. Membangun Topical Authority
Karena keyword mapping dapat membuat situs kita punya konten yang berkesinambungan dan “nyambung” satu sama lain, topical authority akan terbangun dengan baik.
Tidak ada bahasan keuangan padahal situsnya soal kesehatan.
c. Mempermudah Optimasi Internal Link
Karena keyword sudah terpetakan, internal link antar konten jadi mudah disematkan lewat anchor text.
Semakin mudah internal link disematkan, semakin kecil peluang adanya orphan page.
d. Membantu dalam Membuat Outline
Selain 5W 1H, keyword mapping juga dapat membantu dalam membuat outline. Jadi, turunan dari seed keyword akan menjadi H2 atau pun H3 dari suatu konten.
e. Menghindari “Kanibalisasi”
Jika ada dua laman atau lebih yang berkompetisi pada satu keyword yang sama, ada peluang terjadinya kanibalisasi keyword atau berkompetisi satu sama lain.
Karena saling berkompetisi, suatu laman bisa mengalami penurunan CTR, convertion rate berkurang (jika money page), dan ada potensi kehilangan traffic.
f. Meningkatkan Organic Traffic
Semakin bagus topical authority, semakin mudah juga untuk rank di Google, sehingga berpotensi untuk meningkatkan organic traffic.
Bagaimana Cara Menerapkan Keyword Mapping?
a. Mulai dari Seed Keyword
Pertama, mulai dulu dari seed keyword atau short tail keyword yang menjadi pilar utama dari suatu keyword. Setiap keyword yang ditempatkan suatu laman akan dimaksudkan untuk menjawab search query atau intent tertentu.
Gunakan tools untuk riset seperti Ahrefs, Semrush, Ubersuggest, dan Google keyword planner untuk hal ini.
b. Kumpulkan dan Kelompokkan Keyword
Dari seed keyword, kumpulkan keyword dari seed keyword dan kelompokkan masing-masing keyword-nya.
Pengelompokkan (clustering) keyword bisa dilakukan berdasarkan:
- Search volume
- Musim
- Search intent
- Tujuan situs
- Topik/subtopik
- Tingkat kompetisi di SERP
- Buyer persona jika situs dimaksudkan untuk tempat konversi
c. Analisa SERP
Cobalah untuk mengecek beberapa keyword yang kamu kumpulkan/kelompokkan di SERP. Apakah dua keyword menghasilkan SERP yang sama? Contohnya, “cara menggunakan HP android” dan “menggunakan HP android”. Kalau hasil SERP-nya sama, lebih baik pilih salah satu keyword saja untuk difokuskan.
d. Buat Kategori dalam Subdirektori/Subdomain
Dari pengelompokkan keyword buat kategori pada subdirektori atau subdomain. Contohnya, di situs tentang penulisan, ada kategori soal digital marketing.
Keyword primer akan ditempatkan pada meta title, meta description, header, pembuka artikel, dll. Sementara itu, keyword sekunder dan tersier biasanya akan ditempatkan di H2 dan H3.
Penempatan keyword ini juga bisa dipakai saat penyuntingan untuk mencegah terjadinya keyword stuffing.
e. Cek secara Berkala
Untuk menghindari konten duplikat/duplicate content, lihat situs dan keyword mapping dalam periode mingguan atau bulanan.
Dari evaluasi juga bisa didapatkan ide-ide turunan pilar lainnya loh! Perkembangan teknologi atau perubahan perilaku konsumen juga dapat mengubah arahan dari pemetaan keyword yang kita buat.
Beberapa hal yang harus dicek:
- Ranking keyword spesifik
- Ranking rata-rata dari suatu laman
- Update lagi turunan ide konten/keyword mapping setiap minggu atau bulan
- Tambah pilar jika diperlukan atau ada perubahan trajektori bisnis
- Content gap dengan kompetitor (content gap analysis)
- SERP pada kueri/keyword yang kita fokuskan
Ayo Petakan Keyword Kita agar Tidak Tersesat di Jalan!
Keyword mapping akan membantu kita dalam banyak hal, contohnya adalah menyortir kategori, membangun pilar/topical authority, dan mencegah terjadinya kanibalisasi atau konten duplikat.
Sejatinya, peta itu dibuat agar kita tidak tersesat dalam perjalanan. Jadi, untuk trip dalam mengembangkan bisnis atau pun SEO sebuah situs, diperlukan pemetaan yang benar.
Ingin sampai di tujuan bisnis? Mari buat keyword mapping yang benar dulu!
Sumber:
https://www.searchenginejournal.com/keyword-mapping-beginners-guide/466483/
https://www.searchenginejournal.com/on-page-seo/keyword-cannibalization/
https://www.semrush.com/blog/keyword-mapping/#what-is-keyword-mapping